Oke check it outt..
Ingat,,, Take your COMENT!!!
thx..
Don't be Plagiarism!!!!!!!! I HATE IT!!!
Tittle : Issh.. Jinjja!!
Author : Muna Arakida aka HyeRim
Genre : Friendship, Romance (?)
Rating : PG 14
Length : Oneshot
Cast : Han HyeRim (Author^^)
JinYoung (B1A4)
Bae SuJi (Miss A)
IU
Desclimer : Author Cuma pinjem nama mereka,, tapi ide
cerita hasil imajinasi author yah,, ini cerita fiksi jadi kalau ada kesamaan
cerita yang mungkin emang pasaran itu wajar. Don’t bashing and GO AWAY
PLAGIATORS!! Happy and enjoy reading ^^
Hey, aku HyeRim. Yeoja yang baru duduk
di bangku kelas 1 Seoul SHS. Yeoja seperti apa aku? Yah, kebanyakan orang
menilaiku sebagai yeoja yang ceria dan mudah sekali bergaul. Tapi, mereka semua
tidak tau bagaimana sulitnya bergaul itu bagiku. Yah selama ini aku menganggapnya
hal biasa. Tapi sejak aku menyukai seorang namja yang baru saja kuketahui
namanya, ini menjadi masalah besar untukku. Apalagi setelah aku mencoba
mendekatinya. Ini dia kisahku….
ooOOOoo
Masih seperti hari yang biasa kulalui.
Aku melihatnya lagi. Walaupun hanya beberapa detik saja, tapi sudah puas
rasanya. Entahlah bagaimana awalnya aku memulai dengan kebiasaanku melihatnya
dari kejauhan. Kalau diingat-ingat lagi, sejak pertama aku melihatnya mataku
selalu tertuju padanya.
Memang awalnya aku seperti melihat
sosok sepupuku yang kukagumi, Jung Il Woo. Kenapa marganya berbeda denganku,
entahlah. Dari pancarannya, dari tatapannya, dari caranya tersenyum, semua
persis seperti sepupuku yang jauh di sana--karna aku tak ditakdirkan satu
sekolah.
Kalau boleh bercerita sedikit tentang
IlWoo oppa, dia namja dingin. Yah, hanya sesekali menampakan guratan senyumnya.
Dia lebih sering terlihat asyik dengan kesibukannya sendiri, tanpa
memperhatikan keadaan sekitar.
Tapi dari situlah, aku mulai penasaran
dengan sosok itu. Kalau dipikir lebih dalam, IlWoo oppa tidaklah sedingin yang
kukira. Mungkin karna ia jarang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang
tuanya—yang sibuk dengan bisnis keluarga.
Kembali pada namja ini—yang menurutku
mirip dengan IlWoo oppa—aku belum tau namanya sampai sekarang. Ingin kutanyakan
pada temanku, tapi aku tak mau menambah masalah yang selalu kuhindari—dikira
suka seseorang. Well, wajar sih, tapi risih juga kalau nanti setiap orang yang
kutemui melihatku seperti makhluk asing.
“Hey, melamun saja. Ah, kau
merindukanku kan? Kekeke…” suara yang sudah familiar membuyarkan lamunanku.
“Aish.. Jinjja, SuJi-ah! Narsis
sekali, huh?” sanggahku.
“Sedari tadi kulihat, kau sibuk
melihat kearah sana…” tangannya serta matanya menuju arah di mana sedang
kupandang. “…Aih, Kau suka dengannya?? Jinjja? HyeRim-ah?”
Ya! Dasar yeoja cerewet. Ish.. Itulah
salah satu sahabatku dari beberapa sahabatku. Sahabat yang benar-benar berbeda
dari yang lain. Yah, walaupun aku harus sabar berbicara dengannya, karna kalau
bisa diibaratkan dia seperti sepeda yang kempes. Lama sekali mengayuh. Hehehe,,
Mianhe, SuJi-ah, kau tetap sahabat baikku..
“Ya!! Ssst… Kau ini frontal sekali
sih. Ish,, sudahlah sebentar lagi bel masuk berbunyi, kita harus mempersiapkan
untuk UTS kali ini. Kajja!!” ajakku mengalihkan perhatian SuJi.
Hari ini dan masih ada beberapa hari
kedepan, sekolahku sedang mengadakan ujian. Dan kau tau, setiap kali aku keluar
dan sedang belajar di luar ruangan, aku bisa melihat pesonanya semauku. Tapi,
tetap dong harus menjaga pandangan, kalau tidak akan mendapatkan masalah
nantinya. Apalagi orang tuaku tidak mengijinkan aku mempunyai seorang
namchingu.
Tak terasa sudah seminggu yang lalu
UTS berakhir. Tapi yah, masih saja aku menginginkan masa itu. Bukan karena aku
anak rajin yang ingin mengerjakan banyak soal yang merumitkan itu. Tapi karna
aku sudah jarang melihat namja itu. Aku merindukan senyumannya.
“HyeRim-ah! Aku kok benci sekali
dengan namja yang sibuk itu.” Kata IU yang mengambil tempat duduk di sampingku.
“Sudahlah. Sungmin memang begitu.
Aish.. Aku tak mau mengingatnya lagi. Terlalu sakit untukku. Sst.. Kim
songsaengnim sudah masuk.” Ujarku.
Kau pasti bertanya-tanya, siapa
sungmin itu. Dia namja pintar di kelasku. Yah dia juga baru mengikuti olimpiade
setauku. Tapi, dia namja yang mengingatkanku akan kenangan buruk.
Bisa dibilang dulu aku sangat dekat
dengannya. Yah, aku menganggapnya sebagai teman. Tapi, sejak dia menjadikanku
pelampiasannya saja, aku membencinya. Yeoja mana sih yang mau menjadi
pelampiasan cinta?
Sudahlah, dia sudah terkubur bersama
guratan kekecewaanku dulu. Yang penting sekarang aku sedang penasaran dengan
namja yang sering kuperhatikan itu. Hm,, apakah hari ini aku akan melihatnya
lagi?
Tak terasa bel istirahat berbunyi. Ini
waktunya untuk makan siang, sedari tadi perutku sudah memulai konsernya.
Yahaaa… Aku ingin sekali makan Seolleontang, pasti lezat.
“Kajja SuJi-ah! Kita ke kantin. Aku
sudah sangat lapar.”Ajakku kepada yeoja yang tengah mengepak buku-bukunya ke
dalam tas.
“Nae, chakhaman!!” Jawabnya yang masih
sibuk dengan buku-bukunya. “Kajja!!!” ujarnya sambil menarik tanganku.
Suasana kantin masih ramai seperti
biasanya. Untung saja aku masih menemukan satu meja yang kosong. Jadilah
sekarang aku yang menunggu SuJi yang sedang mengambil menu makan kami.
Kuedarkan pandanganku kesegala
penjuru. Mengamati setiap orang yang juga tengah menyantap makanan dan ada juga
yang sedang mengobrol. Beruntunglah aku duduk di pojok kantin dekat kaca, jadi
aku juga bisa melihat pemandangan indah di lapangan basket, hihihi…
“Ini. Ayo kita makan!” SuJi datang
sambil meletakkan dua buah mangkok dan dua minuman yang berbeda. Segera
kusantap sup yang sudah menari-nari menggodaku. Hmm…
“Kau masih mengamatinya saja. Kenapa
tidak mendekatinya?” suara SuJi memecahkan kesibukanku yang sedang menikmati
dua hal, sup dan namja itu.
Aku tersedak karna ucapanya. Ya! SuJi-ah!!
Kau ingin membuatku mati konyol dengan tersedak makanan karna ucapanmu itu!
Aishh… Jinjja. SuJi menyodorkan minuman ke arahku. Dengan cepat dia berdiri ke
arahku. Tangannya juga menepuk-nepuk punggungku dengan telaten.
“Sudah cukup. Ya! Sudah kubilangkan
jangan frontal begitu! Jinjja!! Ish…” sergahku segera.
“Ya, HyeRim-ah! Jangan mengagetkanku! Ish…
Nae arraseo. Sudah habiskan makananmu. Aku saja yang porsinya lebih besar
darimu sudah habis.” Ucap SuJi.
“Nae. Mm, kau tau tentangnya?” kataku
diselingi memasukan makananku.
“Mm, nae. Dia JinYoung. Namja yang
menurutku baik. Tapi, HyeRim-ah, kelakuannya agak gimana gitu, yah aslinya sih
baik. Tapi, dia terkontaminasi dengan teman-teman barunya.”
ooOOOoo
Ishh… Jinjja..
Aku sudah tak tahan lagi memendam rasa
yang sangat mengganggu konsentrasiku ini. Dan kau tahu, sekelebat muncul
ide-ide konyol yang aku jamin mungkin kalian akan malu jika melakukannya.
Tapi bagaimana? Hal ini terus
menghantuiku. Aku pun tak tahu bagaimana melupakannya. Ishh… Dan tanpa
kesadaran penuh aku melakukan hal ‘memalukan itu’.
‘Saranghae,
jeongmal saranghae, JinYoung-ah. Sejak saat aku mulai memperhatikanmu, entahlah
terasa seperti tersengat listrik. Getaran pun mulai tercipta. Pandangan ini pun
juga tak berpaling. Aku tahu bahwa kau tak mungkin bersamaku. Tapi setidaknya
aku telah menyatakan apa yang kurasa. Maaf jika aku mengganggumu. Perlu kau
ketahui, mungkin aku tak kan bisa bersamamu. Karna dunia kita berbeda. Aku tahu
kamu, tapi kamu tak tahu aku. Mianheyo… Mianheyo.. Mianheyo.. Saranghae, JinYoung-ah….Jeongmal…
Saranghae JinYoungie…’
Seperti itulah pesan singkat—yang
mungkin sudah bukan singkat lagi namanya—yang aku kirimkan pada namja yang
memenuhi pikiranku dengan nomor ponsel lain tentunya.
Ishh.. Pabo!!!, kira-kira begitulah
yang dikatakan SuJi padaku. Habis bagaimana lagi, saat itu aku benar-benar kehilangan
sebagian akal sehatku. Akupun kesal sendiri. Kenapa aku bisa bersikap seperti
itu.. Ishh jinjja!!!
Setelah kejadian itu, aku sering
mengirim pesan pada namja itu. Pasti kalian bingung kenapa itu bisa terjadi?
==flashback==
Ddrrt.. dddrrrtt…
Oh No!! Dia membalasnya!!
‘Nuguya?’
‘Aku seseorang
yang mencintaimu tetapi tak bisa memilikimu’
‘Nugu?’
‘Kau tak perlu
tau akan hal itu. Karna kau tak mengenalku’
‘Sebutkan saja
namamu. Bukankah kau bilang kalau aku tak mengenalmu. Tak ada salahnya kan?’
‘Tak bisa. Nanti
kau akan tau aku. Dan akupun akan malu padamu. Mianhe..’
‘Kalau kau tak
menyebutkan namamu, aku akan ber-negative thinking padamu.’
‘Jaebbal jangan
melakukannya. Tapi janji jangan marah padaku? Mau berteman juga denganku.’
‘Nae, arraso.’
‘Jeongmal??
Janji?’
‘Nae. Nan
jeongmalyo.’
Dddrrttt…
‘Maaf pulsa anda
habis silakan isi ulang kembali’
Isshh.. Jinjjayo!! Kenapa hal ini bisa
terlupakan olehku? Aku kan menggunakan nomor lain yang memang sengaja hanya
sekali pakai. Huh.. Dengan tekat yang kuat.
‘Annyeong. Ini
aku yang tadi mengirimkan pesan padamu. HyeRim imnida’
Dengan helaan nafas panjang, kutekan
tombol sent. Aishh… Otteokhae?!!!
‘Ah, arra. Kau
juga satu sekolah denganku?’
==flashback END==
Tapi kali ini tak ada satupun balasan darinya. Aku
sendiri bingung dan putus asa. Karna itulah aku melakukan hal bodoh yang kedua
-_-
‘Waeyo?? Kenapa
tak membalas pesan2ku? Bukankah kau bilang akan berteman padaku? Kau juga janji
kan tak akan marah padaku? Tapi kenapa kau tetap tak membalas semua pesan yang
kukirimkan padamu?’
Aku kirim pesan yang mungkin menuntut
itu. Dan mungkin akan dianggap sok kenal, ih siapa sih, kan aku bukan
namchingumu, dan sebagainya. Masih pagi, memang baru jam tujuh seperti yang
kulihat di jam digital ponselku.
Tapi ini sedang holiday. Akupun sedang
tak ada kerjaan. Jadilah aku kirim teman-temanku sebuah pesan bertanya kabar
dan ajakan untuk saling berkirim pesan.
Banyak sekali balasan yang kuperoleh,
tapi tidak dengan namja yang pesannya sangat kuharapkan. Aishh.. Jinjja!!!
Hal bodoh terulang lagi. Dan kali ini
sungguh sangat bodoh menurutku. Tak habis pikir aku akan melakukan hal yang
‘uhh’ sekali.
‘Baiklah. Sepertinya kau benar-benar
marah padaku. Sebaiknya kita akhiri saja. Mungkin hanya aku yang terobsesi saja
di sini. Mianhe telah mengganggu hidupmu. Aku janji akan meninggalkan hidupmu
jika maumu begitu.’
Tak ada balasan….
‘Mianhe JinYoung-ah.
Kenapa masih belum menjawab pesanku? Sebegitu marahkah kamu padaku? Marah karna
telah masuh ke dalam hidupmu? Katanya kau tak akan marah padaku? Mana janjimu
itu? Aku menyesal telah memberitahumu!! Mulai sekarang aku akan meninggalkan
hidupmu jika kau tak menginginkan kehadiranku dalam roda kehidupanmu. Mianhe..
Gomawo’
Benar-benar tak ada satu jawaban pun
yang muncul di layar ponselku. Apakah memang aku tak pantas untuknya. Aku
memang bodoh. Aishh.. Jinjja!!!
Setelah setengah jam aku tak menemukan
setitik jawaban itu, kuputuskan untuk mensilent ponselku dan meninggalkannya di
kamar. Langkahku menuju ruang tengah. Kunyalakan TV dan menjelajah
channel-chennel mencari saluran yang bisa menghiburku saat ini.
Tak terasa hari sudah sore. Aku
memutuskan mengambil ponselku. Tak ada sedikit harapan dalam benakku kalau ia
akan membalas pesanku.
Naega……
‘******!!!
Kau kira aku namja apaan hah? Aku tak terima dikatai seperti itu oleh seorang
yeoja!! Perlu kau tau, aku tak membalasmu karna aku tak punya pulsa!! Jaga
kata-katamu itu!!’
Jinjja???!! Waeyo?? Tak sadar sudah
merembes air mataku. Mengalir menumpahkan segala keterkejutanku dan
kekecewaanku. Haruskah aku memutar waktu agar kembali lagi dan memperbaikinya??
‘Omona~
Kenapa kata-katamu seperti itu? Aku baru pernah dikatai seperti itu oleh
seorang namja. Haruskah begitu? Geurae, aku yang salah. Aku minta maaf.
Mianhada. Tak seharusnya aku mengganggu hidupmu. Mianhe. Gomawo ToT’
‘Nae, cheonma’
Sebegitu sakitkah hati ini merasakan
pahitnya kenyataan yang tak pernah terlintas dalam pikiran dan benakku. Ya, aku
memang yeoja pabo! Aku yeoja pabo!!! Hiksss… Huaaaaa…….
Dan seperti itulah kisahku. Berakhir
sendu. Walau aku sendiri ingin melanjutkan kisah yang berakhir bahagia, tapi
itu tak nyata saat ini. Yang bisa kulakukan adalah berharap.
Berharap ia mau memaafkan kesalahanku.
Berharap akan melakukan hal bodoh yang mungkin menyakiti hatinya. Berharap dan
sangat berharap kalau kami bisa berteman dengan hubungan yang lebih baik dari
sebelumnya. Yah, itu harapan kosong mungkin. Setidaknya aku telah membuat
beberapa harapan. Terkabul atau tidaknya itu urusan belakang.
ooOOOoo
Gomawo telah membuatku gelisah karna
terus memikirkanmu sejak awal. Gomawo telah membuatku melakukan hal yang
memalukan seumur hidupku. Gomawo telah membuatku merasakan sakitnya rasa yang
awalnya membawaku terbang melayang ke dalam angan.
Ishh.. Jinjja!! Gomawo…
~~END~~
take your coment plz....
Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author
Written: @Arakida still on BLING BLING ^^
DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar