Tittle : A Wonderful Day
Author : Muna Arakida
Cast : Chika, Kian, Kim JongHyun (Jjong), Lee Jin Ki (Onew), Kim Ki Bum (Key), Choi MinHo, Lee TaeMin
Genre :Friendship, Comedy
Note :The cast is not real. And the story is really my imagination. Hope you happy! Happy and enjoy reading ^ ^!!
Perhatian!!
Efek dari baca FF ini akan membuat anda ngakak guling-guking atau hanya
nyegir kuda (?) dan menghayal tinggi sampe ke bulan(?) Siapkan tisu
*plakk, abaikan.
Siang
ini sengatan tajam sang raja siang menembus kulitku. Tapi semangatku
untuk bertemu sang idola tetap menggebu. Rencananya aku bersama Kian,
sahabatku akan menghadiri tour Concert SHINee. Yeah, karena acara ini
semalam aku masih terjaga dalam gelapnya malam. Lihat saja wajahku,
jelas sekali lingkaran panda terpampang di sana. Walau berbagai usaha
telah kulakukan untuk menghilangkan tanda itu, tetap saja tak mau pergi,
ingin menikmati konser SHINee mungkin, pikirku *plak!!
Sudah
setengah jam aku menunggu di pintu gerbang rumahku, tapi Kian tak juga
menampakkan batang hidungnya. Berkali-kali aku mencoba menelponnya tapi
tak diangkat juga. Sampai-sampai jempol tangan kananku kini memerah
karena memencet tombol hijau. ‘Kemana sih tu anak, biasanya tak pernah
terlambat dari janjinya’, pikirku.
Akhirnya
setelah dua toples kripik singkong habis olehku, lambaiannya terlihat 5
meter dari tempatku sekarang. “Annyeonghaseyoo~” sapaan itu membuyarkan
lamunanku. “Dari mana saja kamu?? Aku telpon tak diangkat di SMS tak
dibalas.” Dia tersenyum centil dan berkata, “Mianhe, tadi aku luluran
dulu trus berendam pakai bunga tujuh rupa (?) eh karna keasyikan aku
tertidur, hehehe” “Aigo?!” aku tercengang mendengarnya.
Dan...
Dia berhasil membuatku melongo lagi. SHINee tengah berada di
sampingnya. Posternya maksudku, hehe.. Tapi, hal itu membuatku tak
bergerak beberapa detik. Dia akan membawa poster sebesar badannya saat
menghadiri konser?? Seperti apa nanti komentar penonton lainnya yang
terusik dengan kelakuan konyolnya kali ini. Aku hanya bisa berdecak
keras. “Kajja!” ajaknya membuyarkan kebengonganku.
***
Hiruk
pikuk kota sudah tak asing lagi, riuh penontonpun tlah terasa ketika
kami mulai dekat dengan gedung konser. Aku masih merasa ini mimpi, atau
hanya lamunanku saja. Tapi tidak!! Seseorang menabrakku dan badanku
terasa sedikit sakit pertanda ini nyata!! Aku akan menghadiri konser
kelima namja itu.
“AAAAAAA~
Omo, omo, Onew-ppa!! Oh Chika ini nyata, nyata!!”, teriak Kian saat
lagu pertama baru dilantunkan. Aku tergoncang karna kekuatan super
dupernya (?) menggoncangkan tubuhku. “Kyaa!! Aku tau ini nyata. Jangan
goncangkan tubuhku. Nanti bisa-bisa masuk koran kalo ada ‘shawol jatuh
dari lantai dua saat menonton konser SHINee’!! Oh, Jjong-ppa, my
lovely…” GUBRAKK…. Oh tidak aku terjatuh. Maksudku minumanku, hehe.
Tapi,, orang yang kepalanya terbentur botol mineral ukuran 1,5 liter itu
mendongkakkan kepalanya. Kyaa~
“Ssst~
Diam..” Apa yang kami lakukan?? Jongkok, itu saran Kian. Pabo!! Kenapa
jadi seperti ini?? Kuputuskan mengikuti ide gilanya. Tapi, apakah ada
orang yang menikmati konser sambil main petak umpet?? Oh, itu kebodohan
yang kulakukan, tidak tepatnya kami berdua sepasang Shawol yang telah
lama menantikan momen ini. Hufft..
Hello-nya
SHINee terdengar lebih merdu saat ini dibanding ketika kudengar lewat
i-pod ataupun leppy.. Naas, kakiku kram karena aku masih melakukan
kebodohan itu. Akhirnya kuputuskan untuk berdiri. Tapi……… Huwaaaaa..
Kumenangis dalam hati, ingin rasanya aku teriak sekencang-kencangnya.
Rasa sesal kini menjalar cepat disekujur tubuhku. Buliran air macur (?)
di pipiku tlah menjadi air terjun, bebas lepas. Pabo!! Itu kata yang
tepat. Moment yang pasti tidak semua Shawol di seluruh Indonesia, tidak
di dunia, menikmatinya kini hancur sudah. Hanya karna botol air mineral.
Lagian kenapa aku malah membawa air sebanyak itu?? Pikiranku dua jam
lalu adalah jika aku teriak-teriak, nyanyi atau bahkan nangis aku masih
bisa berkicau (?) lagi tak kenal lelah seperti RA. Kartini yang tak
kenal kata lelah memperjuangkan semangat patriotisme kaum wanita untuk
maju, STOP!!
“Pabo!!
Pabo!! Pabo!!! Hwaaaa…..” kupeluk tubuh Kian yang juga bergetar karena
saat ini kami sedang MENANGIS. Betapa bodohnya kami. Main petak umpet
saat konser?? Itu hal tergila dalam hidupku. Anak tangga menjadi saksi
saat ini. Juga orang yang lalu lalang heran dengan tingkah kami. Karena
merasa banyak mata yang menikam kami (?) kuputuskan mencari tempat sunyi
masih dalam gedung itu.
Tapi
hanya anak tangga (lagi) yang mau menerima segala kesedihan dan
kekecewaan kami. Tumpah ruah air mata kami.. Pelukan hangat menjadi
solusi akhir kami. Dan.. JENJENG.. Kian mengeluarkan kamera paraloid-nya
dan kami bernarsis ria. Segala yang baru saja menimpa kami, kami coba
tuk melempar jauh ke jurang dalam sana. Tawa kami pun meledek ketika
melihat hasil jepretan iseng itu. Kami berfoto bersama poster
namja-namja itu, kekeke..Tapi, tawa itu terhenti saat melihat hasil
jepretan terakhir. Jelas, sangat jelas wajah yang tak asing bagi kami
menghiasi sudut atas foto kami (belakangnya, maksudnya).
***
“Really happy!! Aku tak percaya bisa bertemu dengan kalian” pekik Kian,
tentunya dengan bahasa Inggris yang amburadul. “Oh, aku juga senang
bertemu dengan kalian juga” sahut si pecinta ayam itu. “Hi, are you
okkay??” kibasan tangan siempunya babyface itu membuyarkan
kebengonganku. Tampak sekali aku seperti orang tolol. “Of course”,
jawabku sekenanya.
==flashback==
“Annyeonghaseyo” ramah Key. Kami berdiri ternganga *hadeh bahasanya*
olehnya. Sesaat kami kembali lagi ke dunia nyata.
“Aaa..aannn…nnyyeeonnngg…” jawabku. “…haseyooo!!!” tambah Kian. “Oh, itu
kita hyung!!” telunjuk si lead vocal mengarah ke poster yang kami
pegang *speak English*. Mata mereka menandakan kekaguman atau justru
keheranan. “Wah, tingginya hampir sama denganku” pekiknya lagi sambil mengukur badannya.
“Kenapa
matamu?? Habis menangis??” Tanya Minho tiba-tiba *dalam bahas inggris
tentunya*. Semua member menatap kami, terutama mata kami. Kian
menceritakan kejadian petak umpet konyol itu. Dann… Ajakan yang tak
terduga, Onew-ppa mengajak kami makan malam bersama. Katanya ingin
mencicipi masakan Indonesia yang khas enaknya. Kami hanya mengangguk
senang. Fly~
=flashback end=
Aku masih tidak percaya. Masih terasa melayang tubuhku menghadapi
situasi ini. Bertemu, oh tidak lebih dari itu. Makan malam bersama
kelima namja yang semuanya sangat-sangat ingin kami temui, SHINee. “Btw,
Chika-ah apa kau sakit?? Wajahmu terlihat pucat.” Oh, My Lovely
Jjong-ppa menyebut namaku. Seketika itu juga aku ingin jatuh pingsan
karena melihat senyuman yang rupawan itu. “I…I’m fine..” Hanya itu,
Chika??!! Kata ku dalam hati tentunya. Aku tak sanggup berkata lagi.
Hanya Kian yang tampak santai atau bahkan ‘cerewet’ mengobrol dengan
mereka. Hanya kata-kata pendek dan senyuman kecil yang bisa kulakukan.
Omo~
***
Waktu berlalu begitu cepat. Kami lantunkan lagu-lagu kelima namja tadi
menerjang dinginnya malam. Sebenarnya mereka ingin sekali mengantar kami
sampai our home, tapi karena jadwal mereka yang padat hal itu tak dapat
kami lakukan sekarang, berharap bisa bertemu mereka lagi.
Tapi kami sangat senang, merasa cukup dengan hasil yang kami banggakan.
Walau tak menikmati konser itu, tapi tadi kami bernyanyi bersama
setelah makan malam dan kami berfoto bersama plus poster yang sempat
bernarsis ria ditanda tangani langsung oleh para namja cute itu. Aku
ingin sekali meminta nomor HP mereka, tapi itu privasi katanya. Lagian
apa pulsa kami cukup untuk mengobrol lama dengan mereka, pikirku tadi.
Sebagai gantinya mereka memberi alamat email, Twitter dan me2day mereka.
Sungguh saat ini kami serasa sedang terbang hingga bulan sabit yang
tersenyum pada kami.
“OH, NOOO!!!”, teriakan itu membuyarkan senyumku. Ada apa?? Benakku.
Kualihkan pandanganku ke sumber suara. Seorang remaja dengan t-shirt
ungun tengah berlarian mengejar secarik kertas. Dan aku tau siapa remaja
itu, Kian.
“Kian sedang apa kamu??!!!” pekikku ketakutan saat sebuah mobil silver
berhenti tepat di depan tubuhnya. Detak jantungku berdegup kencang.
Rasanya ingin keluar dari dadaku saja. Supir mobil itupun tak kalah
kagetnya. Mungkin ia telah menekan rem dengan segala kekuatannya. Tapi
sesaat aku melihat ekspresi aneh dari supir itu. Berbeda dari
ekspresinya sebelumnya.
Ternyata wajah tengil itu tersenyum jahil di balik poster dengan pose
piss di tangan kirinya. Juga secarik kertas digenggam erat olehnya.
Gubrakk... Aku hanya bisa menggeleng dengan tingkah konyolnya (lagi).
Ternyata ia hanya ingin menyelamatkan notes yang diberikan oleh
namja-namja beberapa waktu lalu. Memang, tadi kami berdua diberi notes
oleh mereka masing-masing. Isinya tentang semangat atau motivasi untuk
kami yang mereka tulis dalam bentuk hangul dan juga English-nya. Kami
sempat kaget sebelumnya, tapi kami terima juga akhirnya.
Dan ternyata Kian juga sempat merekam saat kami menyanyi bersama.
Jjong-ppa menekan tuts-tuts dengan lembut dan taem-ppa mengaja Kian
dance bersama. Sungguh itu pengalaman yang takkan kami lupakan ^ ^
(backsound: Fly High)
==End==
Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author
Written: @Arakida still o BLING BLING ^^
DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar