Kamis, 18 Oktober 2012

FANFICTION [SHINee, Super Junior]: Heartbreak - Chapter 3


Masihh dengan FF ini… ayooo terus baccaa,, tarik mang (?)


Jangan lupa RCL-ya…..




Tittle                :           Heartbreak
Author              :           Muna Arakida aka HyeRim
Genre               :           Romance, Friendship
Rating              :           G
Length              :           Chapter
Cast                  :           Cho HyeMi (OCs)
                                    Choi MinHo (SHINee)
                                    Park EunJung (OCs)
                                    Kim HaNi (OCs)
                                    And Other Cast
Desclimer         :           FF ini meluncur dari otakku. Jadi asli BIKINANKU. Dan ini hanya cerita fiksi belaka. NO BASHING here!




          Seorang namja tengah duduk di depan beranda kamarnya. Matanya lurus ke depan. Namun kosong. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu. Tangan kanan yang semula di gunakan untuk menumpu kepalanya ia masukan ke saku celananya. Ternyata ia mengambil ponselnya.

          Dilain tempat yeoja dengan mata sendunya sedang melihat layar ponselnya dengan tangan gemetar. Dilemparnya benda tadi ke atas kasur.

          “Wae? Kenapa seperti ini? Aaarrgh….. Eomma……….”

ooOOOoo


          “Sudahlah… Dia tak pantas mendapatkan cinta tulusmu. Apalagi namja itu telah menduakan yeojanya. Tandanya namja itu memang hanya main-main dengan para yeoja. Sudah jangan menangis lagi. Terlalu berharga air matamu untuknya. Sudah, ada aku di sini..”

          Namja tadi memeluk yeoja di depannya yang masih tampak sibuk mengucurkan cairan hangat dipipinya. Kemudian, namja tadi segera melepas pelukannya dan menyentuh pipi serta mata yeoja tadi untuk menghilangkan luluhan hangat itu.

          “Gomawo, Bumie-ah…”

          Yeoja tadi mengaitkan kembali tangannya pada pinggang kekar sosok di depannya. Yang diperlakukan begitu hanya bisa menepuk-nepuk punggung yeoja tadi.

          “Kajja kita pulang! Sudah berjam-jam kita di sini. Dan sepertinya aku akan kena marah songsaengnim besok.”

          “Ahh… Ternyata sudah sore. Mianhe…”

          “Gwaenchana.. Lagian aku senang bisa bersamamu. Di sana tak ada yang sepertimu. Bahkan aroma tubuhmu tak ada yang sama dengan yeoja-yeoja di sana.”

          “Ya! Berarti kau telah memeluk puluhan yeoja di sana, huh? Dasar! Kukira kau hanya memeluk boneka-boneka yang ada di butik.. Hahahahaha…”

          “Ya! Pinguin!! Mau ke mana kau! Awas, aku pasti akan mencincangmu menjadi dulbogi!!”

          Keduannya berkejaran menuruni tangga hingga ke kelas sang yeoja. Di dalam kelas, yeoja itu mengambil tas birunya dan bersembunyi di balik lemari yang terpampang di ruangan itu.

          “Ya! Sembunyi di mana kau, pinguin!! Awas kalau sampai aku menemukanmu! Tamat riwayatmu! Dulbogi pinguin sepertinya lezat! Em, atau samgyetang pinguin? Mungkin galbi pinguin juga tak kalah lezat. Hahahaha…”

ooOOOoo


          Cinta memang sulit dimengerti. Entah datang dari mana. Membuat orang yang merasakannya memiliki rasa yang tak biasa. Indah, sisinya memang indah. Namun, satu sisi ia akan kejam. Membrutal semua pikiran dan perasaan hingga terkadang akan terlintas jalan keputus asaan.

          Seperti yang kini dialami yeoja lemah yang tengah terbaring tak berdaya di suatu tempat. Beberapa slang dan kabel-kabel menghinggapi setiap sudut tubuh pucatnya.

          Bunuh diri. Itu yang sempat terpikirkan yeoja lemah beberapa waktu lalu. Banyak goresan di lengan kanannya. Entah apa yang terjadi hingga ia berbuat senekat itu.

          Memutus jalan penting aliran darahnya. Tak cukup di situ. Ia juga menegak beberapa pil yang entah ia dapatkan dari mana. Hingga mengakibatkan busa menyembur dari mulutnya.

          Miris memang. Jalan pikirannya pasti sedang kacau. Baru pernah ia seperti itu. Mungkin putus asa sudah menjalar cepat hingga ia bertindak demikian.

ooOOOoo


          ‘Sudah seminggu tak ada kabar darinya. Apakah ia marah aku telat membalas semua pesan, wall serta mention-nya. Tapi, aku merasa ada sesuatu yang tak enak. Ah, tidak. Ia pasti baik-baik saja’.

          Yeoja berbalut t-shirt ungu tengah duduk di depan beranda kamarnya. Gelisah sepertinya. Ia memainkan kukunya. Memang kebiasaannya jika sedang tak tenang.

          Dddrt… drrtt…

          “Yeoboseyo..”

          “………..”

          “Ah, ne. Aku ke sana.”

          Kedua tumpuan badannya berlari masuk ke kamar. Tangannya menyambar cepat jaket bulu kesukaannya dan mengenakannya. Tangannya memutar kenop pintu dan membukanya cepat. Melesatlah ia menuruni tangga yang mengantarnya di bibir depan rumahnya.

          Mobil pribadinya telah setia menunggunya. Namun ia abaikan, karna ia masih tetap berlari hingga keluar dari gerbang yang menjulang. Tubuhnya berbelok ke arah kiri badannya.

          Masih berlari. Ia coba keluarkan ponselnya. Oh, tidak. Air mukanya berubah. Sepertinya benda kecil tapi penting itu tertinggal di atas tempat tidurnya ketika ia menggunakan benda yang menghangatkan tubuhnya.

          “Ah, tertinggal. Sudahlah, lagian percuma tenagaku sudah berlari sejauh ini. Lebih baik aku teruskan saja.”

          Tak lama ia sampailah di depan sebuah rumah bernuansa klasik. Gerbangnya yang lebih tinggi dari gerbang sebelumnya menyambut kedatangan yeoja yang sedang terengah-engah.

          “Hsh..hhh..hhh..hh Untung.. hhh.. sampai..hhhhh.. juga….hhh..”

          Seorang namja dengan pakaian serba hitamnya menghampirinya. Sepertinya mereka sudah saling mengenal. Dibukanya gerbang otomatis itu hingga tubuhnya bisa melewatinya.

          “Gomawo, ahjusshi..”

          Kedua kakinya memasuki ruangan luas nan indah itu. Seperti yang sudah diduganya, ia menuju lantai atas. Langkahnya berhenti sebentar di depan sebuah pintu.

ooOOOoo


          “Dasar namja tak tahu diri!! Argh… Kukira dia namja baik!! Ternyata…. Tak lebih baik dari singan yang menerkam mangsanya!!”

          Yeoja yang hanya berbalut baju tipi situ sedang mencabik-cabik boneka yang memang selalu menjadi sasarannya ketika ia sedang kesal.

          “Kenapa justru dia membela yeoja jelek itu, huh?!! Ya! Awas kau HyeMi, berani kau menggoda namjaku. Tak akan kubiarkan kalian bersama!!!”

          Cabikannya semakin mengganas hingga boneka yang sebenarnya lucu itu menjadi tak berbentuk oleh ulah yeoja itu. Dan sepertinya tangan putih yeoja tersebut kini memerah.

          Jari-jari merahnya kini beralih ke benda tipis di atas mejanya. Jarinya lincah menyusuri setiap permukaan mulusnya. Sorot matanya pun kini berubah. Seringai kecil tapi mampu membuat orang yang melihatnya bergidik ngeri jelas terlukis di wajahnya.

ooOOOoo


          Cat putih pucat dengan bau yang menyerbak terasa sekali di ruangan sepi ini. Hanya ada seseorang yang tampak menikmati tidurnya yang terlihat damai. Tak seperti biasanya ia tampak seperti itu.

          Sudah pukul delapan sekarang. Sinar mataharipun telah mencuat menembus korden transparan di satu sisi ruangan itu. Namun sepertinya sosok lemah itu enggan membuka matanya.

          Gerakan lemah mulai terlihat pada jari lentik pucatnya. Ditambah dengan gerakan kecil matanya yang mencoba membuka. Sudah seminggu memang ia tak menikmati suasana pagi seperti ini. Itu karna ia sedang menikmati masa damainya kala itu.

          Butuh waktu dua menit untuk membuka kelopak matanya yang terasa seperti di lem. Berhasil juga manic itu menikmati dunianya kembali.

          “Arrgh……..”

          Tangan lemahnya mencoba menyentuh keningnya yang sedang berkerut. Entahlah, ia merasa kepalanya terasa dihantam benda berat. Erangan kecilpun terdengan di ruangan yang dari tadi hening.

          “I…ini.. Aargh… diii… mmana.. shhh.. Arrgghhh…”

          Matanya berkali kali terbuka dan tertutup kembali. Mencoba mengurangi rasa sakit luar biasa di kepalanya. Tangan mungilnya pun masih memegangi keningnya. Bahkan kini mulai meremas rambutnya.

          Dilain tempat yeoja dengan jaket bulu tengah mengetuk pintu di depannya. Tak lama orang yang ingin ditemuinya keluar dan menarik tangan yeoja itu kasar. Membawa yeoja itu masuk ke ruangan nuansa hijau dengan aroma yang sudah khas dihidung mungil yeoja tadi.

ooOOOoo


          Pagi ini bangunan besar di suatu sudut kota tengah ramai. Para siswanya berlarian ke arah pintu megah yang bertengger di muka bangunan itu. Tampak seorang namja tengah sibuk dengan ponselnya.

          From: Chagi^^

            Datanglah ke ruang music saat istirahat.

          ‘Ish.. mau apalagi dia’

          Namja tadi berhenti dengan aktifitasnya. Dimasukannya ponselnya dengan kasr ke saku celana merahnya. Langkah tegasnya menyusuri koridor-koridor yang kini tampak lenggang.

          Tok.. tokk… tokkk…
          Namja tadi membuka pintu. Masuklah ke dalam ruangan yang kini penuh dengan sorot heran dari beberapa pasang mata. Dihiraukannya tatapan itu dan membukungkuk sekilas ke arah yeoja dengan rambut disanggul rapi.

          “Ya! Choi MinHo!!”

          Merasa namanya dipanggil, ia balikan tubuh atletisnya. Ditatapnya manic coklat didepannya dengan tatapan tak salah. Sepertinya ia akan mendapat masalah. Songsaengnim yang sedang ia hadapi adalah guru terkiller di sekolahnya.

          “Wae Kim Sonsaengnim??”

          Merasa namanya diucapkan dengan nada merendahkan. Ia dekati namja tadi dengan tatapan seringainya. Ya, Kim Nam Gil. Sebenarnya guru yang baik. Namun, karena sifatnya yang tegas dan disiplin, murid-murid sering sekali menyebutnya dengan sebutan ‘singa aneh’.

          Guru tampan yang satu ini memang susah sekali ditebak. Air mukanya tak menampakkan apa yang sedang ia rasakan. Jadi, setiap orang yang mengenalnya akan beranggapan bahwa dia aneh.

          Senyumnya yang sebenarnya manis itu kadang disalah artikan oleh murid di sekolah itu. Entah itu senyuman tulus darinya atau hanya sedang menguji nyali orang yang melihatnya.

          “Bisakah kau lihat jam berapa sekarang?!”

          “Ne, jam delapan lebih sepuluh menit.”

          “Bukankah sudah sepuluh menit yang lalu bel berbunyi?!”

          “Ne. Wae?”

          “WAE??!!! KKAU BERANINYA KAU MENANTANGKU, CHOI MINHO!!!!!!!”

ooOOOoo


          Sebenarnya ada apa dengan EunJung?? Penyakit apa yang diidapnya? Apa yang akan terjadi dengan HyeMi?? Hal nekat apa yang akan diperbuat HaNi pada HyeMi?? Dan bagaimana nasib MinHo???

~~TBC~~


Gimana gimana?? Bingung?? Bagus?? Gaje?? Whatever lah,, yang penting minta komenannya yah…. Tolong hargai saya… Gomawo *bow.90.derajat*


Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author
Written: @Arakida still on BLING BLING ^^
DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar