Author : Arakida aka HyeRim
Cast : Han HyeMi (OCs)
Kim JongHyun (SHINee)
Kim MiRan (OCs)
Lee HaeWon (OCs)
Choi MinHo (SHINee)
Genre : Romance, Friendship
Rating : G
Length : OneShoot
Desclimer
: Ini FF murni IMAJINASIku,, dan hasil kerja kerasku. Jika
ada persamaan nama dan tempat hanya KEBETULAN semata. Dan ini cerita
FIKSI, jadi ga nyata ya…
>HyeMi POV<
Sudah
seminggu aku mendengarkan senandung merdu dari namja yang telah enam
tahun mengisi penuh hatiku. Tapi sayang, hanya aku yang mengetahui
perasaanku. Dan mungkin aku tak akan mengatakannya karna aku pengecut.
Yah,, sahabatku, MiRan selalu mengatakan itu setiap kali kami
menceritakan perasaan terpendamku. Entah kenapa,, nyaliku menciut.
Hey Jude! Don’t be afraid…
Lagi-lagi
lagu itu yang MiRan dendangkan. Tak bisakah menyanyikan lagu selain
itu? Atau hanya lagu itu yang iya tau? Oh, itu tak mungkin, karna
playlist di HPnya penuh dengan lagu-lagu The Beatles, MJ, BEP, dan
lainnya..
“YA, MiRan-ah! Tak bisakah kau tak menyanyikan lagu itu lagi??!!” teriakku kesal.
Untung
saja hanya tinggal kami berdua di kelas yang beberapa menit yang lalu
telah ditinggalkan oleh para penghuninya. Ya, ini saatnya pulang
sekolah.
“Ah, ne ne, mianhe…” ucapnya sambil memasang puppy eyes-nya.
Ya,
kalo sudah seperti ini, aku hanya bisa menghela nafas dan mengangguk
lemah. Tak lama setelah anggukan keduaku, ia menarik tanganku keluar
kelas dengan paksa.
“YA!! Appo!!” rintihku yang sepertinya tak digubris olehnya.
Sepertinya
ia sudah tak sabar pergi double date dengan namja yang sudah lama ia
sukai. Kami menuju café yang tak jauh dari sekolah kami berada. Gedung
itu terlihat kaya warna. Gaya anak muda-nya kental sekali. Dan tempat
itu memang selalu menjadi tujuan utama anak sekolahan seperti kami.
Kulihat
dua orang namja duduk di salah satu sudut café dan terlihat asyik
bercakap. MiRan semakin mengeratkan pegangan tangannya. Dan sepertinya
tangannya mendingin. Ah,, pasti dia gugup.
“Annyeong MinHo oppa, HaeWon-ah…” Sapaku ketika mata kami bertemu.
“Annyeong HyeMi-ah, MiRan-ah..” jawab dua orang yang kusapa hampir bersamaan.
Kami
menikmati suasana yang tadinya dingin, hening tak terarah dan seketika
hangat menyelimuti. Dan kami sibuk dalam obrolah yang kelihatan asyik.
>HyeMi POV end<
>HaeWon POV<
Kini
aku tengah mengemudi mobilku ditemani seorang yeoja yang telah menjadi
yeoja chinguku beberapa menit yang lalu. Dia telah menjadi milikku sejak
ia mengatakan ‘nado saranghae’ beberapa menit yang lalu.
Suasana
hening menyelimuti kami berdua. Mungkin masih canggung akan perubahan
status ini. Dan sedari tadi aku menyetir mobil dengan senyuman
mengembang yang tak lepas sejak kulajukan mobil. Rasanya aku sedang
mengendarai di atas awan yang lembut. Dengan burung-burung terbang
mengitariku seakan menggerakan sebuah tarian ‘selamat’ untukku.
“Mmm…”
kataku kemudian karna sudah tak tahan lagi dengan keheningan ini. “…
apakah kau mau menikmati indahnya sungai han bersamaku sebelum kembali
ke rumah?”
Diam…. Apakah ia tak mau menerima ajakanku sebagai namja chingunya? Atau dia masih canggung denganku? Ahh.. ayolah HyeMi-ah…..
“…Mmm.. ne” jawabnya akhirnya dan terlihat semburat merah muda di kedua pipi cabinya. Wah, neomu yeppo..
Akhirnya
kami turun dari mobil. Kuraih tangannya dengan berani. Dan sepertinya
ia terkejut dengan sikapku. Ah,, biarlah.. Kan dia sudah menjadi
yeoja-ku. Dan suasana di sini sepertinya mendukung. Hanya ada beberapa
pasangan yang sedang asyik dengan ‘aktivitas’-nya.
Kuajak
ia duduk di sebuah bangku yang sepertinya menerima kedatang pasangan
yang sedang kasmaran seperti kami, hahaha.. Tapi, dia masih diam saja
tak bergeming. Sebenarnya kenapa sih? Ah, lebih baik kuceritakan saja
cerita yang manis-manis deh berhubung hatiku juga sedang meleleh akan
cintanya, kekeke…
>HaeWon POV end<
ooOOOoo
“YA!! Jinjja??” teriak yeoja berseragam sekolah itu.
“Ne..” hanya jawaban lemah yang terlontar yeoja disebelahnya yang sama-sama berseragam sekolah.
Yeoja
pertama tadi menatap temannya tak percaya. Matanya masih membulat sama
seperti bentuk mulutnya sekarang. Dan ia merubah posisi tubuhnya serta
yeoja sebelahnya menjadi berhadapan.
“Lalu bagaimana dengan morning concert-mu itu, HyeMi-ah?”
“Molla..”
“Lalu bagaimana dengan HaeWon? Apakah kamu benar-benar mencintainya? Atau hanya sebagai status belaka? Dan…”
“YA!!
Aku bukan tersangka yang harus diinterogasi seperti ini!!” jawab yeoja
yang sedari tadi hanya menjawab lemah jawaban chingunya.
Keduanya
kini menelusuri lorong-lorong pikiran mereka masing-masnig tanpa
disadari ada seorang namja yang mendekat ke arah mereka.
>MiRan POV<
“Aku jadian dengan namja itu.”
Seketika itu juga aku berteriak karna reflex.
“YA!! Jinjja??” suaraku meninggi tak beraturan.
Tak
kusangka yeoja di depanku mengatakan hal itu. Rasanya masih tak
percaya. Karna kurasa hanya ada ‘morning concert’-nya saja di hatinya.
Dan tak ada tanda-tanda bahwa ia mencintai seorang namja yang kemarin
kami temui bersama saat double date. Mwo??? Atau karna aku dia jadi
menyukai namja itu?
“Ne..”
Oh,
God.. Apa semua ini salahku?? Apa semua karna perbuatanku sehingga ia
bisa dengan mudah bersama namja yang namanya pun tak terlintas diotakku?
“Lalu bagaimana dengan morning concert-mu itu, HyeMi-ah?”
Hanya
kalimat itu yang sepertinya memenuhi otakku saat ini. Sepertinya hanya
ada nama ‘concert morning’-nya yang bekerja di otakku. Aish… bagaimana
ini??
“Molla..”
Hanya kata itu yang terlontar? Oh, God.. Sepertinya ada nada penyesalan dalam kata yang terucap itu..
“Lalu bagaimana dengan HaeWon? Apakah kamu benar-benar mencintainya? Atau hanya sebagai status belaka? Dan…”
Kulanjutkan pertanyaan-pertanyaan yang telah mengantri panjang dalam otakku yang sedang bekerja cepat mencari tau alasannya.
“YA!! Aku bukan tersangka yang harus diinterogasi seperti ini!!” Ucapannya sukses membungkam mulutku tapi tidak untuk otakku.
Dan
tak kami sadari namja yang sedang kami bicarakan telah menyapa kami
dengan senyuman tulusnya. Oh,, ini semakin membuatku merasa bersalah
dengannya. Eottokhae??
“Annyeong HyeMi-ah, MiRan-ah…”
Aku
hanya tersenyum dengan senyuman yang kubuat agar tak membuatnya curiga
akan ekspresi HyeMi saat ini. Ya, HyeMi langsung gelagapan seperti
pencuri yang tertangkap basah sedang mencuri hati HaeWon namun hanya
menjadi mainanya, kurasa.
“Aaannnyeong…” kata yang mudah terlihat susah untuk HyeMi katakan.
Ya,,
aku tau HyeMi. Aku tau bahwa kau hanya mempermainkannya saja. Terlihat
HyeMi. Aku sudah melihatnya. Kau pikir kau bisa menyembunyikannya dari
sahabat yang dari kecil ini bersamamu.
Status.
Hanya status. Aku tau itu hanya status HyeMi. Karna kau tak pernah
membuat status dengan namja lain karna kau ingin membuat status bersama
‘morning concert’-mu itu kan..
Setelah
kami hanya basa-basi tak jelas, HaeWon meninggalkan kami. Aku tau itu
karna aku tetap keukeuh menjadi obat nyamuk untuk mereka. Ya, aku tau
seperti apa nanti HyeMi jika ditinggal berdua dengannya. Mianhe HaeWon…
>MiRan POV end<
ooOOOoo
>HyeMi POV<
YA!!
Eottokhae… Dia mengajakku kencan sore ini. Tapi aku masih ragu dengan
perasaanku sendiri. Dan sepertinya aku masih mencintai ‘morning
concert’-ku. Argh…. Tapi kalau hubungan ini diteruskan sama saja aku
menyakiti hatinya. Menodai cinta yang tak seharusnya kucabik perlahan.
Kilasan masa lalu pun terlintas indah dipikiranku…
==flashback==
“YA!! HyeMi-ah… aku pasti akan menangkapmu. Lariku kan seperti cheetah, hahaha”
Grepp..
“YA!! Kau kena sekarang..”
“Ah,, appo JongHyun-ah.. Ne ne,, aku akan mengatakannya.”
“Palli!! Aku sudah tak sabar.”
“Nado… Nado saranghae.. Jeongmal saranghae…”
==flashback end==
Ya,
itu hanya masa lalu yang sepertinya tak akan terulang. Itu hanya sebuah
ucapan anak ingusan yang sebenarnya tak mengeri arti ‘cinta’ itu apa.
Dan,, aku tak mungkin bisa bersamanya. Menatap dari jauhpun sepertinya
tak ditakdirkan untuk saat ini.
Ya,
itu karna kebodohanku sendiri. Kenapa aku harus mengerjainya dengan
pesan singkat itu? Tepat pada hari kelahiranku. Aku ingat betul itu.
Sangat ingat. Dan ketika mengingatnya hanya rasa penyesalan yang
menyesakkan dada ini.
Hanya
bisa kudengar suara indahnya ketika pagi hari. Suara yang sangat
kurindukan. Suara yang selalu membuat hati ini bergetar hebat berpacu
tak tentu. My Morning Concert, saranghanda…
Ya,
keputusan telah kubuat dan semoga aku tak menyesalinya. Walau mungkin
ini sakit, tapi setidaknya lebih baik pisau yang menancap itu dicabut
dari pada ditekan dan dikoyak. Semoga ini memang yang terbaik. Mianhe
HaeWon-ah…
==END==
Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author
Written: @Arakida still on BLING BLING ^^
DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar