Huhuuyy… Berjumpa lagi di sini dengan
saya author gaje dengan FF abal-abalnya, hahaha… Tapi semoga cukup menghibur
untuk kalian semuanya..
Terima
kasih juga untuk kalian karna masih setia dengan FFku yang ini…
Hem,, apakah akan sama dengan prediksi readers
tercintahh.. Oke langsung aja kita simak, ini dia HeartBreak Chapter 7
>>> Check it Out *nada SNSD*
Tittle : Heartbreak
Author : Muna Arakida aka HyeRim
Genre : Romance,
Friendship
Rating : PG-15
Length : Chapter
Cast : Cho
HyeMi (OCs)
Choi MinHo (SHINee)
Park EunJung (OCs)
Kim HaNi (OCs)
And Other Cast
Desclimer : FF
ini meluncur dari otakku. Jadi asli BIKINANKU. Dan ini hanya cerita fiksi
belaka. NO BASHING here!
“JongHyun-ah!!...”
Yeoja dengan bekas luka dilengannya terbangun dari
tidurnya. Duduk di atas ranjangnya dengan peluh diseluruh tubuhnya. Sepertinya
ia baru mengalami mimpi aneh. Mimpi yang mengingatkannya dengan seseorang yang
ia sayangi bahkan ia cintai.
Seorang namja yang telah menjadi
bagian dari dirinya sejak ia berumur enam tahun. Berarti sudah sepuluh tahun
menyatu dengan jiwanya. Jiwa yang dulu selalu merasa bahagia. Jiwa yang dulu
merasa tenang. Jiwa yang dulu sangat berarti dalam hidupnya. Namun itu dulu,
sebelum separuh jiwa itu pergi jauh. Pergi entah kemana dan mungkin tak akan ia
temui lagi kecuali ia juga menyusulnya kelak.
“Jonghyun-ah… hikss.. hikss.. Nan jeongmal
boghoshipoyo (aku sangat merindukanmu)… hikss….” Gumaman itu lagi yang keluar.
Entah kenapa yeoja yang senang dengan penguin itu sering menggumamkan nama itu.
Nama namja yang meninggalkannya. Namja yang kini selalu ia tangisi.
Ia tak mengharapkan namja itu untuk
kembali kesisinya. Namun kenapa ia selalu terbayang wajahnya. Wajah yang selalu
teduh dengan senyuman menenangkan. Menenangkan hatinya, menenangkan jiwanya,
menenangkan segalanya. Sosok yang menenangkan itulah yang sangat ia rindukan
sekarang.
Sudah beberapa hari ini sosok itu
selalu datang dalam mimpinya. Mimpi yang memang ia rindukan. Sosok itu masih
menampakan wajah menenangkan. Namun terlihat pucat, seperti dulu terakhir kali
ia melihatnya.
Tapi, mimpi itu beralih ke kejadian
menganaskan. Kejadian yang masih sangat membekas dalam ingatannya. Kejadian
yang sudah sekuat tenaga dilupakannya. Kejadian yang membuatnya menutup diri
waktu itu. Kejadian itu terulang lagi dalam mimpinya. Mimpi yang seharusnya
indah namun berubah menjadi menakutkan baginya. Kejadian yang sukses
mengeluarkan peluh pada tubuhnya.
ooOOOoo
“Pinguin! Kau yakin akan berangkat ke
sekolah? Aku rasa itu bukan ide yang bagus. Kau masih terlihat pucat. Sebaiknya
istirahat du..”
“Ya! Bumie-ah! Kau tak senang aku
berangkat sekolah hari ini, huh? Kau ingin aku ketinggalan pelajaran lebih
banyak lagi, huh?”
“Issh.. kau ini. Geurae (baiklah) kita
berangkat bersama. Kajja! (ayo!)”
KiBum membukakan pintu mobilnya untuk
HyeMi. Keduanya bergurau sepanjang perjalanan menuju sekolah. Kadang kala hanya
diam menelusuri pikiran masing-masing. Sepertinya mereka masih sedikit
canggung. Entah kenapa, namun KiBum terlihat berhati-hati dalam mengeluarkan
kata-katanya. Ia masih sedikit takut dengan keadaan HyeMi. Takut jika ada hal
yang akan menyakiti yeoja yang tengah memandang lurus ke depan.
“Bumie-ah. Selama aku sakit, apakah
ada yang mencariku?” suara HyeMi memecahkan keheningan.
“Nae?” Tanya KiBum masih memandang
lurus pada jalanan di depannya.
“Aah.. Aniyo.. (tidak..) Oo.. Apakah
ulangan Bahasa Inggrismu lancar? Bagaimana soalnya? Susah?”
“Aaah.. Aniyo.. Masa Bumie-mu ini
kesulitan dalam ulangan Bahasa Inggris. KiBum segala soal Bahasa Inggris,
kecil.. hahahaha..” tangan kirinya mengibas di depan wajahnya.
Tak lama, mobil mewah yang mereka
tumpangi berhenti di parkiran sekolah. Tampak sekali sekolah ini mempunyai
murid-murid yang berkelas, lihat saja parkiran mobil yang luas sudah penuh
sebagian dengan benda-benda mewah nan indah itu.
Keduanya melangkah sedang menuju ruang
kelas masing-masing. Namun sepertinya KiBum tak akan ke kelasnya dulu. Ia
berniat menemani HyeMi sampai ke depan kelasnya. Memang, HyeMi dan KiBum tak
sekelas. Kelas mereka terpisahkan oleh dua kelas. Padahal jarak satu kelas
sungguh jauh.
“Waeyo? (kenapa?)” Tanya HyeMi
bingung.
“Nae?” gumam KiBum dengan wajah
innocent-nya.
“Ishh.. Bumie-ah paboya! (Bumie-ah
bodoh!) Waeyo masih di sini? Bukankah kelasmu di sana?” jari
lentik HyeMi menunjuk sebuah ruangan yang cukup jauh.
“Aisshh.. Kau ini! Wae kalau aku masih
di sini? Tak boleh? Aku hanya ingin memastikan kalau kau tidak apa-apa. Huhh..
Sebaiknya aku minta Lee Songsaengnim (Guru Lee) untuk memindahkanku ke kelasmu,”
gerutu KiBum.
“Ishh.. Ya sudah, sebentar lagi bel
masuk akan berbunyi. Sebaiknya kau segera masuk kelas. Aaah.. Bukankah pagi ini
kau diajar Kim Songsaengnim? Sudah sana dari pada
kena marah seperti MinHo tempo
hari.”
Degh..
Siapa tadi yang HyeMi sebut? Nama itu
sukses membuat keduanya terdiam sejenak. Tidak nyaman dengan keheningan itu,
KiBum langsung membuyarkan lamunan HyeMi dengan pergi ke kelasnya segera.
ooOOOoo
“Annyeong..” Sapa yeoja yang baru saja
duduk di samping KyuHyun.
“Ahh.. Annyeong EunJung-sshi..” balas
KyuHyun
“Aku tak sengaja melihatmu dari
jendela kamarku” matanya melirik kearah jendela kamarnya berada, “Mmm..
Bukankah biasanya kau datang sore hari?”
“Ahh…” matanya mengikuti pergerakan
bola mata coklat milik yeoja di depannya. “Anni.. Aku sedang tidak ada kelas
pagi ini,” jawab KyuHyun gugup.
Karna sedikit canggung, EunJung hanya
bisa menundukan kepalanya sambil terus menekuri pikirannya mencari bahan
pembicaraan yang tepat saat ini. Merasa diperhatika, ditegakkan juga kepalanya.
“Eumm… Ngomong-ngomong, sudah berapa
hari kau dirawat di sini? Sepertinya aku baru melihatmu kemarin,” tanya KyuHyun
memecahkan kecanggungan yang tadi sempat menemani mereka.
“Nae? Mungkin baru sebulan kurang.
Tapi, aku selalu melihatmu dari jendela kamar sejak aku sudah bisa bangun dari
ranjangku, kira-kira dua minggu yang lalu,” jawab EunJung malu-malu.
“Nae? Jinjja? (benarkah?) Wah, kau
sudah mengagumiku selama itu ternyata, kekeke,” goda KyuHyun.
Orang yang melihat mereka mungkin
berpikiran mereka sudah berteman lama, namun nyatanya baru kemarin mereka
mengetahui nama kenalan masing-masing. Cepat sekali keharmonisan pertemanan
yang mereka ciptakan.
Terlihat Kyuhyun memetikan benda
sehatinya itu dengan jari-jarinya. Bibirnya bergerak menyenandungkan
lirik-lirik lagu. Matanya tak berhenti menyipit karna tersenyum sambil terus
melihat ke arah EunJung disampingnya yang juga sedang ikut bersenandung
bersama.
Dengan ditemani hembusan angin pelan
dan gugurnya daun-daun yang menguning, mereka masih saja menikmati aktifitas
menyenangkan itu. Bagi EunJung, ini pertama kalinya dalam hidupnya ia bisa
nyaman dengan seorang namja yang baru ia kenal.
Sedikit saja guratan kesedihan yang
kemarin-kemarin masih tampak jelas diwajahnya mulai berangsur hilang.
Sepertinya ia sudah bisa melupakan sedikit bayang-bayang MinHo yang
membuatnya harus terdampar di tempat berbau obat-obatan yang paling EunJung
benci. Tapi sepertinya pernyataan itu sudah tak berlaku lagi untuknya.
Justru karna ia di gedung yang penuh
dengan pasien-pasien itu menjadi tempat yang sangat berarti dihidupnya saat
ini. Karna di sini ia bisa mengenal namja baik seperti KyuHyun dan melupakan
namja yang berani melukai hatinya itu.
ooOOOoo
MinHo memasuki
ruang kelas yang kini mulai ramai. Kurang lima menit lagi
bel masuk akan berbunyi. Pandangannya mengedar mencari seseorang dan berhenti
pada sosok yeoja yang tengah dduk mengeluarkan peralatan tulisnya. Perlahan
tapi pasti MinHo mendekatinya.
“Annyeong HyeMi-ah…” sapa MinHo.
>>>HyeMi POV<<<
Hari ini aku kembali lagi ke sekolah.
Rasanya sudah lama sekali aku tak berangkat sekolah. Tadi pagi, Bumie
mengantarkanku. Aneh sekali sikapnya, terlihat anggung. Kelemahanku kalau ada
orang yang canggung, yah ujung-ujungnya aku juga ikut canggung, aishh.. HyeMi
pabo!
Kuharap hari ini lancar. Walau aku
masih takut akan hal waktu itu, tapi kulihat HaNi dan Minho belum
berangkat. Ah.. semoga mereka tidak menyadari keberadaanku. Aku masih belum
siap untuk bertemu dengan mereka.
“Annyeong HyeMi-ah…”
Degh… Suara berat itu paling aku
hindari sekarang. Kenapa justru aku harus mendengarnya lagi. Kurasa yang
kemarin sudah cukup untuk dia menjauhiku. Apa dia masih ingin aku menderita
lagi. Ya MinHo-ah! Aku benci kau!!! Pergi jauh-jauh dari hadapanku, sayang itu
hanya jeritan hatiku saja. Susah sekali
untuk dilepaskan. Huhhh..
“HyeMi-ah, Gwaenchanayo?” Tanya MinHo.
Aish, Pabo!! Kenapa masih di situ?
Aish, jinjja! Namja Pabo sedunia, pergi kau dari sini!! Huaaa~ seseorang
kumohon tolong aku.
“Ya! MinHo-ah. Kau tidak dengar bel
sudah berbunyi? Kenapa masih di situ. Duduklah di tempatmu,” suara Han
Songsaengnim membuyarkan kegelisahanku.
Syukurlah.. Kamsahamnida Han
Songsaengnim. Jeongmal kamsahamnida. Kutata kembali rambutku yang tadi
menutupsebagian wajahku. Menatap lurus pada songsaengnim, sambil memasang
senyuman terindahku mungkin.
“Oh.. HyeMi-ah.. Kau sudah sembuh?
Selamat belajar kembali yah..”
“Ah… Nae songsaengnim,” jawabku
kemudian.
Kembali masih dengan senyuman, aku
mempersiapkan diri untuk memulai hari ini. Semoga menyenangkan HyeMi-ah!!
Hwaiting!! (Semangat!!)
“Emm.. JinYoung-ah. Hari ini HaNi
tidak masuk? Bukankah kemarin dia tidak mengikuti pelajaran hingga akhir?”
kalimat songsaengnim sukses membuat senyumku memudar.
“Ah.. Nan mollayo songsaengnim (Saya tidak
tahu, guru). Kemarin dia menitipkan pesan kalau dia sakit. Tapi, hari ini saya
belum mengetahui kabarnya,” kata Jinyoung, sang Ketua Kelas.
Aigo~ (Ya ampun) Ada masalah apa lagi
ini? Aish.. Kenapa dihari pertama dan ini masih sangat pagi masalah sudah
banyak. Aigo aigo~
>>>HyeMi POV end<<
ooOOOoo
Yeoja bermata sembab masih terlelap di
samping sebuah gundukan. Penampilannya sungguh lusuh. Kemeja sekolahnya kotor
karna ternyata dia tidur di samping gundukan itu. Padahal terlihat tanah
disekitarnya basah seperti habis hujan.
Buliran-buliran air langit itu masih
jelas terlihat dibeberapa ilalang. Bau hujan juga masih pekat tercium di sini.
Langit pun masih terlihat mendung, seperti masih belum puas mengguyur habis
yeoja lusuh itu.
Perlahan tangannya bergerak. Kelopak
matanya juga bergetar ingin segera membuka. Dan yeoja itu kini tengah
mengangkat kepalanya, melihat sekitar yang masih nampak sepi seperti kemarin.
Ya, lagi-lagi dia sendiri. Namun
baginya dia ditemani seseorang walau jauh di atas sana. Walau orang itu hanya
bisa melihatnya, itu pendapatnya. Setidaknya masih ada tempat untuk meluapkan
apa yang dipendamnya selama ini.
Ditegakkannya badannya walau masih
kesulitan karna belum direnggangkan otot tubuhnya. Namun ia masih berusaha hingga
kini tubuhnya benar-benar dalam keadaan berdiri.
“… aku pergi dulu. Saranghaeyo..
Annyeong kaseyo..”
ooOOOoo
Ya! Ternyata itu hanya mimpi
sodara-sodara *yang JongHyun*.. Siapakah yang memimpikannya?? Ada yang bisa
menebak?? Hohoho… KiBum sudah mulai sangat menjaga HyeMi ya, tapi omona~
Akankah MinHo mendekati HyeMi lagi? Apalagi dengan tidak hadirnya HaNi di
sekolah, itu pasti akan membuat MinHo merasa bebas. Tapi tunggu! Siapa yeoja
lusuh itu? HaNi??
KyuHyun sama EunJung malu-malu ah…
Malu tapi mau, hahahay.. Bagaimana kisah mereka semua?? Nantikan di chapter
berikutnya… Annyeong readers *bow
~~TBC~~
Hufftt *ngehela nafas*… Akhirnya cp
7nya di posting juga yah… Dan, hey.. Apakah ini terlalu cepat atau terlalu
panjang atau sudah pas? Soalnya dulu ada readers yang bilang ‘kok panjang
banget’,, jadi author down,, alhasil author pendekin ceritanya, ngga tau deh ini
jadi bagus atau ngga,, soalnya jujur, author susah bikin cerita yang pendek2,
hehe…
Seperti biasa minta RCLnya yah…
Kritik+saran+dsb ditunggu sekali,, okeh… Bisa juga kalian ajak temen2 kalian
untuk ikutan baca FF gaje saya ini, hehe.. MM,, mau Tanya juga,, lebih baik FF
ini di proteksi atau umum aja?? Okeh silakan komen>>> *bow
Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author
Written: @Arakida still on BLING BLING ^^
DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar