Rabu, 24 Oktober 2012

FANFICTION [SHINee, Super Junior]: HeartBreak - Chapter 7


          Huhuuyy… Berjumpa lagi di sini dengan saya author gaje dengan FF abal-abalnya, hahaha… Tapi semoga cukup menghibur untuk kalian semuanya..

          
          Terima kasih juga untuk kalian karna masih setia dengan FFku yang ini… 

          Hem,, apakah akan sama dengan prediksi readers tercintahh.. Oke langsung aja kita simak, ini dia HeartBreak Chapter 7 >>> Check it Out *nada SNSD*





Tittle            :         Heartbreak
Author          :         Muna Arakida aka HyeRim
Genre           :         Romance, Friendship
Rating          :         PG-15
Length          :         Chapter
Cast              :         Cho HyeMi (OCs)
                             Choi MinHo (SHINee)
                             Park EunJung (OCs)
                             Kim HaNi (OCs)
                             And Other Cast
Desclimer     :         FF ini meluncur dari otakku. Jadi asli BIKINANKU. Dan ini hanya cerita fiksi belaka. NO BASHING here!






          “JongHyun-ah!!...”

Yeoja dengan bekas luka dilengannya terbangun dari tidurnya. Duduk di atas ranjangnya dengan peluh diseluruh tubuhnya. Sepertinya ia baru mengalami mimpi aneh. Mimpi yang mengingatkannya dengan seseorang yang ia sayangi bahkan ia cintai.

          Seorang namja yang telah menjadi bagian dari dirinya sejak ia berumur enam tahun. Berarti sudah sepuluh tahun menyatu dengan jiwanya. Jiwa yang dulu selalu merasa bahagia. Jiwa yang dulu merasa tenang. Jiwa yang dulu sangat berarti dalam hidupnya. Namun itu dulu, sebelum separuh jiwa itu pergi jauh. Pergi entah kemana dan mungkin tak akan ia temui lagi kecuali ia juga menyusulnya kelak.

          “Jonghyun-ah… hikss.. hikss.. Nan jeongmal boghoshipoyo (aku sangat merindukanmu)… hikss….” Gumaman itu lagi yang keluar. Entah kenapa yeoja yang senang dengan penguin itu sering menggumamkan nama itu. Nama namja yang meninggalkannya. Namja yang kini selalu ia tangisi.

          Ia tak mengharapkan namja itu untuk kembali kesisinya. Namun kenapa ia selalu terbayang wajahnya. Wajah yang selalu teduh dengan senyuman menenangkan. Menenangkan hatinya, menenangkan jiwanya, menenangkan segalanya. Sosok yang menenangkan itulah yang sangat ia rindukan sekarang.

          Sudah beberapa hari ini sosok itu selalu datang dalam mimpinya. Mimpi yang memang ia rindukan. Sosok itu masih menampakan wajah menenangkan. Namun terlihat pucat, seperti dulu terakhir kali ia melihatnya.

          Tapi, mimpi itu beralih ke kejadian menganaskan. Kejadian yang masih sangat membekas dalam ingatannya. Kejadian yang sudah sekuat tenaga dilupakannya. Kejadian yang membuatnya menutup diri waktu itu. Kejadian itu terulang lagi dalam mimpinya. Mimpi yang seharusnya indah namun berubah menjadi menakutkan baginya. Kejadian yang sukses mengeluarkan peluh pada tubuhnya.

ooOOOoo

          “Pinguin! Kau yakin akan berangkat ke sekolah? Aku rasa itu bukan ide yang bagus. Kau masih terlihat pucat. Sebaiknya istirahat du..”
          “Ya! Bumie-ah! Kau tak senang aku berangkat sekolah hari ini, huh? Kau ingin aku ketinggalan pelajaran lebih banyak lagi, huh?”
          “Issh.. kau ini. Geurae (baiklah) kita berangkat bersama. Kajja! (ayo!)”

          KiBum membukakan pintu mobilnya untuk HyeMi. Keduanya bergurau sepanjang perjalanan menuju sekolah. Kadang kala hanya diam menelusuri pikiran masing-masing. Sepertinya mereka masih sedikit canggung. Entah kenapa, namun KiBum terlihat berhati-hati dalam mengeluarkan kata-katanya. Ia masih sedikit takut dengan keadaan HyeMi. Takut jika ada hal yang akan menyakiti yeoja yang tengah memandang lurus ke depan.

          “Bumie-ah. Selama aku sakit, apakah ada yang mencariku?” suara HyeMi memecahkan keheningan.
          “Nae?” Tanya KiBum masih memandang lurus pada jalanan di depannya.
          “Aah.. Aniyo.. (tidak..) Oo.. Apakah ulangan Bahasa Inggrismu lancar? Bagaimana soalnya? Susah?”
          “Aaah.. Aniyo.. Masa Bumie-mu ini kesulitan dalam ulangan Bahasa Inggris. KiBum segala soal Bahasa Inggris, kecil.. hahahaha..” tangan kirinya mengibas di depan wajahnya.

          Tak lama, mobil mewah yang mereka tumpangi berhenti di parkiran sekolah. Tampak sekali sekolah ini mempunyai murid-murid yang berkelas, lihat saja parkiran mobil yang luas sudah penuh sebagian dengan benda-benda mewah nan indah itu.

          Keduanya melangkah sedang menuju ruang kelas masing-masing. Namun sepertinya KiBum tak akan ke kelasnya dulu. Ia berniat menemani HyeMi sampai ke depan kelasnya. Memang, HyeMi dan KiBum tak sekelas. Kelas mereka terpisahkan oleh dua kelas. Padahal jarak satu kelas sungguh jauh.

          “Waeyo? (kenapa?)” Tanya HyeMi bingung.
          “Nae?” gumam KiBum dengan wajah innocent-nya.
          “Ishh.. Bumie-ah paboya! (Bumie-ah bodoh!) Waeyo masih di sini? Bukankah kelasmu di sana?” jari lentik HyeMi menunjuk sebuah ruangan yang cukup jauh.
          “Aisshh.. Kau ini! Wae kalau aku masih di sini? Tak boleh? Aku hanya ingin memastikan kalau kau tidak apa-apa. Huhh.. Sebaiknya aku minta Lee Songsaengnim (Guru Lee) untuk memindahkanku ke kelasmu,” gerutu KiBum.
          “Ishh.. Ya sudah, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Sebaiknya kau segera masuk kelas. Aaah.. Bukankah pagi ini kau diajar Kim Songsaengnim? Sudah sana dari pada kena marah seperti MinHo tempo hari.”

          Degh..
          Siapa tadi yang HyeMi sebut? Nama itu sukses membuat keduanya terdiam sejenak. Tidak nyaman dengan keheningan itu, KiBum langsung membuyarkan lamunan HyeMi dengan pergi ke kelasnya segera.

ooOOOoo


          “Annyeong..” Sapa yeoja yang baru saja duduk di samping KyuHyun.
          “Ahh.. Annyeong EunJung-sshi..” balas KyuHyun
          “Aku tak sengaja melihatmu dari jendela kamarku” matanya melirik kearah jendela kamarnya berada, “Mmm.. Bukankah biasanya kau datang sore hari?”
          “Ahh…” matanya mengikuti pergerakan bola mata coklat milik yeoja di depannya. “Anni.. Aku sedang tidak ada kelas pagi ini,” jawab KyuHyun gugup.

          Karna sedikit canggung, EunJung hanya bisa menundukan kepalanya sambil terus menekuri pikirannya mencari bahan pembicaraan yang tepat saat ini. Merasa diperhatika, ditegakkan juga kepalanya.

          “Eumm… Ngomong-ngomong, sudah berapa hari kau dirawat di sini? Sepertinya aku baru melihatmu kemarin,” tanya KyuHyun memecahkan kecanggungan yang tadi sempat menemani mereka.
          “Nae? Mungkin baru sebulan kurang. Tapi, aku selalu melihatmu dari jendela kamar sejak aku sudah bisa bangun dari ranjangku, kira-kira dua minggu yang lalu,” jawab EunJung malu-malu.
          “Nae? Jinjja? (benarkah?) Wah, kau sudah mengagumiku selama itu ternyata, kekeke,” goda KyuHyun.

          Orang yang melihat mereka mungkin berpikiran mereka sudah berteman lama, namun nyatanya baru kemarin mereka mengetahui nama kenalan masing-masing. Cepat sekali keharmonisan pertemanan yang mereka ciptakan.

          Terlihat Kyuhyun memetikan benda sehatinya itu dengan jari-jarinya. Bibirnya bergerak menyenandungkan lirik-lirik lagu. Matanya tak berhenti menyipit karna tersenyum sambil terus melihat ke arah EunJung disampingnya yang juga sedang ikut bersenandung bersama.

          Dengan ditemani hembusan angin pelan dan gugurnya daun-daun yang menguning, mereka masih saja menikmati aktifitas menyenangkan itu. Bagi EunJung, ini pertama kalinya dalam hidupnya ia bisa nyaman dengan seorang namja yang baru ia kenal.

          Sedikit saja guratan kesedihan yang kemarin-kemarin masih tampak jelas diwajahnya mulai berangsur hilang. Sepertinya ia sudah bisa melupakan sedikit bayang-bayang MinHo yang membuatnya harus terdampar di tempat berbau obat-obatan yang paling EunJung benci. Tapi sepertinya pernyataan itu sudah tak berlaku lagi untuknya.

          Justru karna ia di gedung yang penuh dengan pasien-pasien itu menjadi tempat yang sangat berarti dihidupnya saat ini. Karna di sini ia bisa mengenal namja baik seperti KyuHyun dan melupakan namja yang berani melukai hatinya itu.

ooOOOoo


          MinHo memasuki ruang kelas yang kini mulai ramai. Kurang lima menit lagi bel masuk akan berbunyi. Pandangannya mengedar mencari seseorang dan berhenti pada sosok yeoja yang tengah dduk mengeluarkan peralatan tulisnya. Perlahan tapi pasti MinHo mendekatinya.

          “Annyeong HyeMi-ah…” sapa MinHo.

          >>>HyeMi POV<<<

          Hari ini aku kembali lagi ke sekolah. Rasanya sudah lama sekali aku tak berangkat sekolah. Tadi pagi, Bumie mengantarkanku. Aneh sekali sikapnya, terlihat anggung. Kelemahanku kalau ada orang yang canggung, yah ujung-ujungnya aku juga ikut canggung, aishh.. HyeMi pabo!

          Kuharap hari ini lancar. Walau aku masih takut akan hal waktu itu, tapi kulihat HaNi dan Minho belum berangkat. Ah.. semoga mereka tidak menyadari keberadaanku. Aku masih belum siap untuk bertemu dengan mereka.

          “Annyeong HyeMi-ah…”

          Degh… Suara berat itu paling aku hindari sekarang. Kenapa justru aku harus mendengarnya lagi. Kurasa yang kemarin sudah cukup untuk dia menjauhiku. Apa dia masih ingin aku menderita lagi. Ya MinHo-ah! Aku benci kau!!! Pergi jauh-jauh dari hadapanku, sayang itu hanya jeritan hatiku saja. Susah sekali untuk dilepaskan. Huhhh..

          “HyeMi-ah, Gwaenchanayo?” Tanya MinHo.

          Aish, Pabo!! Kenapa masih di situ? Aish, jinjja! Namja Pabo sedunia, pergi kau dari sini!! Huaaa~ seseorang kumohon tolong aku.

          “Ya! MinHo-ah. Kau tidak dengar bel sudah berbunyi? Kenapa masih di situ. Duduklah di tempatmu,” suara Han Songsaengnim membuyarkan kegelisahanku.

          Syukurlah.. Kamsahamnida Han Songsaengnim. Jeongmal kamsahamnida. Kutata kembali rambutku yang tadi menutupsebagian wajahku. Menatap lurus pada songsaengnim, sambil memasang senyuman terindahku mungkin.

          “Oh.. HyeMi-ah.. Kau sudah sembuh? Selamat belajar kembali yah..”
          “Ah… Nae songsaengnim,” jawabku kemudian.

          Kembali masih dengan senyuman, aku mempersiapkan diri untuk memulai hari ini. Semoga menyenangkan HyeMi-ah!! Hwaiting!! (Semangat!!)

          “Emm.. JinYoung-ah. Hari ini HaNi tidak masuk? Bukankah kemarin dia tidak mengikuti pelajaran hingga akhir?” kalimat songsaengnim sukses membuat senyumku memudar.
          “Ah.. Nan mollayo songsaengnim (Saya tidak tahu, guru). Kemarin dia menitipkan pesan kalau dia sakit. Tapi, hari ini saya belum mengetahui kabarnya,” kata Jinyoung, sang Ketua Kelas.

          Aigo~ (Ya ampun) Ada masalah apa lagi ini? Aish.. Kenapa dihari pertama dan ini masih sangat pagi masalah sudah banyak. Aigo aigo~

          >>>HyeMi POV end<<

ooOOOoo


          Yeoja bermata sembab masih terlelap di samping sebuah gundukan. Penampilannya sungguh lusuh. Kemeja sekolahnya kotor karna ternyata dia tidur di samping gundukan itu. Padahal terlihat tanah disekitarnya basah seperti habis hujan.

          Buliran-buliran air langit itu masih jelas terlihat dibeberapa ilalang. Bau hujan juga masih pekat tercium di sini. Langit pun masih terlihat mendung, seperti masih belum puas mengguyur habis yeoja lusuh itu.

          Perlahan tangannya bergerak. Kelopak matanya juga bergetar ingin segera membuka. Dan yeoja itu kini tengah mengangkat kepalanya, melihat sekitar yang masih nampak sepi seperti kemarin.

          Ya, lagi-lagi dia sendiri. Namun baginya dia ditemani seseorang walau jauh di atas sana. Walau orang itu hanya bisa melihatnya, itu pendapatnya. Setidaknya masih ada tempat untuk meluapkan apa yang dipendamnya selama ini.

          Ditegakkannya badannya walau masih kesulitan karna belum direnggangkan otot tubuhnya. Namun ia masih berusaha hingga kini tubuhnya benar-benar dalam keadaan berdiri.

          “… aku pergi dulu. Saranghaeyo.. Annyeong kaseyo..”

ooOOOoo


          Ya! Ternyata itu hanya mimpi sodara-sodara *yang JongHyun*.. Siapakah yang memimpikannya?? Ada yang bisa menebak?? Hohoho… KiBum sudah mulai sangat menjaga HyeMi ya, tapi omona~ Akankah MinHo mendekati HyeMi lagi? Apalagi dengan tidak hadirnya HaNi di sekolah, itu pasti akan membuat MinHo merasa bebas. Tapi tunggu! Siapa yeoja lusuh itu? HaNi??
          KyuHyun sama EunJung malu-malu ah… Malu tapi mau, hahahay.. Bagaimana kisah mereka semua?? Nantikan di chapter berikutnya… Annyeong readers *bow

~~TBC~~


          Hufftt *ngehela nafas*… Akhirnya cp 7nya di posting juga yah… Dan, hey.. Apakah ini terlalu cepat atau terlalu panjang atau sudah pas? Soalnya dulu ada readers yang bilang ‘kok panjang banget’,, jadi author down,, alhasil author pendekin ceritanya, ngga tau deh ini jadi bagus atau ngga,, soalnya jujur, author susah bikin cerita yang pendek2, hehe…

          Seperti biasa minta RCLnya yah… Kritik+saran+dsb ditunggu sekali,, okeh… Bisa juga kalian ajak temen2 kalian untuk ikutan baca FF gaje saya ini, hehe.. MM,, mau Tanya juga,, lebih baik FF ini di proteksi atau umum aja?? Okeh silakan komen>>> *bow



Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author
 
Written: @Arakida still on BLING BLING ^^
 
DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar