Rabu, 24 Oktober 2012

FANFICTION [SHINee, Super Junior]: HeartBreak - Chapter 5




Tittle                :           Heartbreak
Author              :           Muna Arakida aka HyeRim
Genre               :           Romance, Friendship
Rating              :           G
Length              :           Chapter
Cast                  :           Cho HyeMi (OCs)
                                    Choi MinHo (SHINee)
                                    Park EunJung (OCs)
                                    Kim HaNi (OCs)
                                    And Other Cast
Desclimer         :           FF ini meluncur dari otakku. Jadi asli BIKINANKU. Dan ini hanya cerita fiksi belaka. NO BASHING here!



          Petikan gitar kesayangannya kali ini masih seperti biasa. Masih membuat teman-teman kecilnya tertawa ceria. Senandung mereka berhasil membuatnya tak melepas senyumannya.

          Seperti inilah kesehariannya. Setiap ia pulang dari dunia perkuliahannya, selalu ia sempatkan mengunjungi mereka sejak beberapa bulan yang lalu. Sejak ia menemukan jati dirinya kembali setelah sempat jiwanya terguncang hebat.

          Masih seperti biasa juga ia menikmati kebersamaannya bersama mereka. Menikmati setiap detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun-tahun yang akan ia jalani kedepannya.

          “Oppa… Bisakah kau menyanyikan lagu Happy Bubble untukku??”

          “Tentu KiMi-ya.. Oppa akan menyanyikannya untukmu juga untuk kalian semua…”

          Jari-jarinya pun lincah bergelut dengan senar-senar kecil itu. Senyumannyapun enggan lepas dari wajah tampannya. Mereka pun menyanyi bersama. Menikmati angin yang semilir menemani mereka.

          Tak terasa hari semakin gelap. Semburat jingga telah nampak ditempatnya. Terlihat juga beberapa burung yang terbang bebas kembali menuju sarangnya. Dan nampaknya namja inipun juga akan segera kembali meninggalkan teman-teman kecilnya.

          Badannya yang tegap membungkuk untuk menyamakan tinggi badannya dengan mereka. Masih tersenyum. Dia menepuk lembut rambut teman-teman kecilnya yang mulai beranjak meninggalkannya sendirian di taman yang mulai sepi. Hanya terlihat beberapa orang yang juga akan meninggalkan tempatnya berada.

          Gitar kesayangannya ia masukan kedalam sebuah tas yang berbentuk seperti benda itu. Disampirkannya tali tas hitam itu dibahu kirinya. Langkahnya mulai meninggalkan rerumputan yang luas.

          “Chakhaman!!”

          Langkahnya seketika terhenti. Tubuhnya memutar seratus delapan puluh derajat. Wajahnya menampakan gurat keheranan.

ooOOOoo


          “YA!! Kim sonsaengnim!! Ini sudah lewat dari hari itu kan? Kanapa kau masih saja menghukumku, hah??!”

          “Wae? Itu akibat dari protesanmu waktu itu. Dan sikapmu yang tidak sopan. Sudah lakukan saja, atau aku akan menambah hukumanmu.”

          MinHo hanya bisa mendengus kesal. ‘Dia sudah gila’, pikirnya. Pekerjaan gila ini mambuatnya semakin geram dengan perlakuan sonsaengnimnya. Ia hanya bisa mengikuti perintah namja yang tengah duduk manis menyesap minumannya dengan santai.

          Dilemparnya beberapa plastik besar ke sebuah tempat besar yang isinya juga sama dengan benda yang ia bawa. Ia bergidik jijik. Ditepuk-tepuknya kedua tangan besarnya.

Langkah tegapnya menuju ke toilet yang letaknya cukup dekat dengan tempat menjijikan tadi. Diputarnya kran dihadapannya. Dan kedua tangan putihnya basah.

Setelah itu ia bergegas keluar dari tempat itu. Ia melewati dua buah pohon teduh dan beberapa bangku panjang. Namun langkahnya terhenti.

“Issh.. Yeoja jalang itu masih tak tau diri. Keras kepala sekali dia. Apa masih kurang dengan perlakuanku waktu itu. Aissh.. Aku harus mencoba menggertaknya lagi.. Awas kalau dia masih berani berhubungan dengan namjaku. Grr..”

“YA!! APA MAKSUD PERKATAANMU TADI?!! PERLAKUAN WAKTU ITU? PERLAKUAN APA?? MENGGERTAK LAGI?? LAGI??!! JAWAB AKU KIM HANI!!! PALLI!!!!”

HaNi hanya bisa diam dengan mata yang terbelalak. Dia tak habis pikir kalau MinHo akan mendengar perkataannya. Dia merutuki sendiri kecerobohannya.

Tangan MinHo masih mencengkram kuat bahu HaNi. Sorot tajam ditujukannya ke dua manik yang tengah menatapnya terkejut. Rahangnya mulai bergetar menahan kemarahannya.

ooOOOoo


“Gomawo, Bumie-ya..” suaranya masih terdengar lemah.

Kini ia hanya berdua saja di sebuah kamar yang hening. Terlihat KiBum mengangguk kecil masih dengan tatapan khawatir. Ia melihat ke lengan kanan yeoja dihadapannya.

Lengan itu tersambung dengan sebuah slang kecil yang berakhir disebuah benda dengan cairan bening didalamnya. Sudah tiga hari yeoja itu terbaring lemah di kamarnya.

Kejadian hari itu yang mengakibatkan yeoja itu harus terpenjara di kamarnya sendiri. Kejadian yang baru pertama kali ia rasakan. Sungguh ia masih merasa sedikit takut. Takut kalau ia akan mengalami kembali pengalaman kelamnya.

Lengan kirinya berbalut benda putih. Ada banyak memar dibahu dan punggung putihnya yang kini nampak tak seindah dulu. Disudut bibirnya juga masih jelas bekas luka yang mengering.

“Pinguin.. Gwaenchana, hem?”

“Gwaenchana, Bumie-ya.. Hanya… aku masih sedikit takut.”

“Arra.. Aku akan selalu menjagamu. Tenanglah..”

KiBum menepuk kecil rambut dan merapikan anak-anak rambut yang menutupi wajah pucat HyeMi. Menyisirnya lembut dengan tangan kanannya. Menatap teduh yeoja yang ingin sekali ia lindungi waktu itu.

Masih ada rasa bersalah dan kecewa dihatinya. Gurat penyesalan juga masih nampak diwajahnya. Menyesal ketika terlambat memberi bantuan tepat waktu kala itu. Ketika ia sudah menemukan yeoja itu, yeoja itu sudah berpenampilan berantakan di mana-mana.

Rambut pirang itu berantakan dengan panjang yang tak beraturan. Baju dan roknya sukses tersobek oleh tangan kasar seseorang. Memar di bahu dan punggungnya terekspos jelas di matanya yang mulai memerah menahan bendungan besar dikedua sudutnya. Lengan kiri yeoja yang menjadi alasannya berlari tanpa henti, penuh dengan darah yang membasahi rok kusut tak beraturan.

“Bumie-ya..” suara lirih itu berhasil menarik kesadarannya.

“Ne, wae? Kau ingin minum?”

“Annio.. Kau kenapa? Kulihat kau gusar sejak tadi..”

KiBum menghela nafas panjang. Menahan semburan hangat yang mungkin akan keluar kapan saja. Kedua matanya pun memerah. Kedua tangannya menumpu kepala dan menutupinya.

“Wae, Bumie-ya?” terdengar kekhawatiran disuaranya.

“Aahh.. Annio. Ehm, kau belum minum obat kan? Ayo aku bantu.” KiBum berusaha mengalihkan pembicaraan yang akan membuatnya menjadi namja lemah dihadapan HyeMi.

ooOOOoo


Siapa sebenarnya namja yang tengah memetik gitar itu? Siapa juga yeoja yang memanggilnya?? Ya!! Kim sonsaengnim jail nih, masih aja ngehukum MinHo. Oh my oh my, kanapa HyeMi jadi seperti itu? Kibum telat yah.. Tapi, yang penting udah datang buat menyelamatkan HyeMi. HaNi masih belum jera? Masih ingin lagi menghancurkan HyeMi?? Ckckck… Wah, MinHo sedang menginterogasi HaNi rupanya, baguslah, lalu bagaimana selanjutnya? Akankah HaNi menjalankan misi jahatnya lagi???

~~TBC~~


Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author
 
Written: @Arakida still on BLING BLING ^^
 
DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!! 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar