Sabtu, 13 Oktober 2012

FANFICTION [SHINee]: An Expectation of Love - part 2 (END)

Tittle          :  An Expection of Love
Author       : Muna Arakida
Lenght        : Twoshoot
Cast             : Lee Eun Hee, Park Joo Won, Kim Jonghyun (Jjong-ppa)
Genre          : Friendship, Romance, Sad
Rating        :General
Note           : The cast is not real. And the story is really my imagination. Hope you happy! Happy and enjoy reading ^ ^!!

                Perhatian!! Efek dari baca FF ini adalah nagis Bombay atau hanya sesakan dada (?)


               


        “Eun Hee-ah!! Chakaman!!” terlihat namja dengan topi kesayangannya berlari menyusuri koridor.

        “Ne??” yang dipanggil menoleh ke asal suara.

        “Annyeong~ Eh, sejak seminggu yang lalu, aku tak melihatmu.” Suara beratnya terengah-engah.

        “Ah.. Gwenchana.. Aku hanya ingin focus dengan tugasku.”

        Tampak sekali kecanggungan antara keduanya. Entah kenapa, Eun Hee seperti sedang menghindari Joo Won. Dia menghilang dari pandangan namja di sampingnya itu.

        Good bye, baby good bye
          Dwidoraseo geudaero apuero gamyeon dwe
          Amureon mado, maldo, haji malgo, malgo, idaero sarajyeo juneun geoya
          Baby good bye, good bye…

          “Yeoboseyo..”

        “…”

        “Ne, ara..”

        “…”

        Klik…
        Eun Hee menutup percakapan dengan seseorang di seberang sana. Dan berpamitan dengan Joo Won. Hanya anggukan dan senyum terpaksa yang bisa Joo Won berikan pada yeoja yang telah lama ia rindukan. Sekarang ia hanya bisa menatap punggung yeoja itu.

***

        “Noona!!” teriak namja berambut pirang melambaikan tangannya.

        “Annyeong Key-ah! Mianhe lama menunggu.”

        “Gwenchana! Aku sudah memesan minuman untukmu. Mm.. Kita mau bahas apa noona?”

        Eun Hee mengibaskan rambutnya lalu tersenyum manis. Ya, dia meminta tolong pada namdonsaengnya untuk membantunya mengambil hati namja dingin yang cuek padanya akhir-akhir ini. Lalu dia membisikan sesuatu pada namdongsaengnya.

        “MWO?? Noo….noona!! Kau…. SHIREO!!”

        “Ayolah… Key-ah.. Aku janji tak akan terjadi apa-apa.”

        “Tapi noona… Kau tahu kan kalau kau…..”

        “Ssst.. Sudah yang jelas aku ingin kau membantuku. Ayolah… Bantu noonamu ini. Aku sudah kehabisan akal meluluhkan hatinya. Padahal dia tidak seperti itu sebelumnya.” Kata-katanya semakin pelan dan isakannya yang sedari tadi ditahan lebur sudah. Kalau seperti ini namja itu hanya bias mengiyakan walau terasa berat sebelumnya.

***

        “Hyung..” tepukan bahu membuyarkan lamunan namja yang tengah menerawang bebas entah kemana.

        “Ne? ah… Key-ah, bogoshipo!!” namja itu memeluk namja yang menepuknya tadi.

        “Nado, hyung. Bagaimana kabarmu?”

        “Seperti yang kamu lihat.” Menunjuk dirinya.

        “Ne, bagaimana dengan Eun Hee noona?” Tanya Key berpura-pura tak tahu dan berusaha memancing Jonghyun.

        “Ah.. baik. Oh ya, kenapa tiba-tiba ke sini? Bukankah kau sedang sibuk dengan galeri foto mu?” jawab Jonghyun menghindari topic tentang yeoja yang sedang ia jauhi itu.

        “Ne, hyung. Tapi aku merindukanmu. Oh ya, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.”

        “Hahaha… Ada-ada saja kau.” Mengacak-acak rambut pirang dongsaengnya.

        “YA! Hyung, kau merusak rambutku!” bibir kerucut yang khas terpampang di wajah cutenya itu.

        “ne.. ne.. Mm.. geurae.. eonje?”

        “Sekarang, kajja!!”

***

        “Eun Hee-ah, mianhe.. Jeongmal mianhe.” Suara beratnya terdengar parau.

        “Gwenchana..” yeoja itu menjawab dengan senyum walau terdengar lemah.

        “Tapi, ini semua salahku….”

==flashback==

        Sudah terpasang tali pengaman yang akan membantu yeoja itu. Yeoja itu pun telah siap akan ide gilanya. Ia merasa gugup, ada segurat rasa takut bila rencananya tak sesuai apa yang diharapkannya. Teman-teman kampusnya pun telah siap di bawah untuk membantu menyemangatinya nanti.

        Namun seorang namja dalam kerumunan itu justru tak ikut bersorak dengan yang lain. Ia justru kelihatan cemas. Keringatnya bercucuran deras diwajah mulusnya seakan-akan baru saja kehujanan.

Dua orang namja yang ditunggu telah tiba. Berpasang-pasang mata pun tertuju padanya. Mereka siap memulai aksinya. Salah seorang namja yang dinantikan itu terkejut.

“JONGHYUN-AH!!! Yeoja yang menjadi pusat perhatian memanggil namja yang ditunggu itu dengan alat pengeras suara.

“JEONGMAL MIANHE.. ENTAH APA YANG HARUS KULAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN MAAF DARIMU. HANYA TINGGAL CARA INI YANG BISA KULAKUKAN. AKU MOHON KAU MAU MEMAAFKANKU.”

“HAL BODOH APA INI!!” Jonghyun menjauhkan diri dari kerumunan itu.

“JONGHYUN-AH!! CHAKHAMAN!!! TETAP DI SINI!! KALAU KAMU PERGI AKU AKAN MELOMPAT! JONGHYUN-AH!! JJONG!! Teriakan beserta isakanpun akhirnya keluar. Lalu…

“ANDWAE!!!! EUN HEE-AH!!! AAA………” sesaat terdengar jeritan yang tak kalh mengejutkan dari gerombolan itu. Jonghyun yang tadi hendak menjauhpun berbalik. Ia lari sekencang-kencangnya menembus gerombolan yang panik mendekati seorang yeoja dengan darah segar mengalir sukses pada kepalanya.

==flashback end==

        “Noona.. mianhe.. Ternyata pengaman yang dipakai ada yang terputus.” Key pun membuka mulutnya setelah sekian lama ia hanya bisa menangis.

        “Gwenchana, Key-ah. Yang penting sekarang aku telah mendapat maaf dari Jonghyun, hehehe..” hibur Eun Hee mencoba mencairkan suasana yang sendu itu walau suaranya semakin melemah.

        Tapi nyatanya kedua namja yang menemaninya semakin terisak. Karena mereka tahu bahwa Eun Hee phobia dengan ketinggian. Ditambah kondisinya yang tak memungkinkan sekarang. Dia shock berat. Eun Hee sudah sadar dengan cepat juga masih beruntung ucapan dokter tadi masih terngiang.

        Jonghyun merasa dirinyalah penyebab semua ini. Coba kalau dia tidak berburuk sangka. Pasti tidak akan terjadi hal yang membuatnya miris ini.

        Coba kalau tidak melihatnya dengan namja lain. Coba kalau menanyakannya dulu. Coba kalau tidak marah dan menjauhinya. Coba kalau tadi ia tidak mencoba pergi. Pasti semua ini tidak akan terjadi padanya sekarang. Kalimat demi kalimat seakan berontak dipikiran namja yang biasa disebut Jonghyun.

==flashback==

        Terlihat seorang yeoja tengah memakaikan syal biru tua untuk namja di depannya. Karena yeoja itu susah menyamakan tinggi namja yang tengah tersenyum padanya. Namja itu pun merendahkan badannya.

        Namun sosok namja dengan kilatan dimatanya terus memandang tajam aksi merek dengan tatapan benci. Ya, itu Jonghyun. Namun dari sudut pandangnya mereka sedang berciuman.

==flashback end==

        “Jonghyun-ah.. Aku ingin kau jangan cepat mengambil kesimpulan. Curhatlah kalau perlu pada dongsaeng ini” tangan lemahnya mengacak-acak rambut namja yang dianggapnya namdonsaengnya.

        Tapi Key tak menyahut untuk berteriak protes seperti biasanya. Ia hanya tersenyum getir.

        “Lalu.. cepatlah menerima permintaan maaf orang lain. Jadilah orang yang pemaaf.. Kalian berdua.. akurlah. Jangan sampai bertengkar karna hal sepele. Saling menjaga.. Arraseo??” suara yang semakin melemah itu lama-kelamaan termakan hembusan angin.

        “Ne..” jawab namja-namja itu bersamaan. Kemudian mereka kembali terisak dengan perpisahan untuk selamanya dengan yeoja yang mereka sayangi dan cintai.

=END=


Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author


Written: @Arakida still on BLING BLING ^^


DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar