Tittle : An Expection of Love
Author : Muna Arakida
Lenght : Twoshoot
Lenght : Twoshoot
Cast : Lee Eun Hee, Park Joo Won, Kim Jonghyun (Jjong-ppa)
Genre : Friendship, Romance, Sad
Rating :General
Note : The cast is not real. And the story is really my imagination. Hope you happy! Happy and enjoy reading ^ ^!!
Perhatian!! Efek dari baca FF ini adalah nagis Bombay atau hanya sesakan dada (?)
“Eun Hee-ah!! Chakaman!!” terlihat namja dengan topi kesayangannya berlari menyusuri koridor.
“Ne??” yang dipanggil menoleh ke asal suara.
“Annyeong~ Eh, sejak seminggu yang lalu, aku tak melihatmu.” Suara beratnya terengah-engah.
“Ah.. Gwenchana.. Aku hanya ingin focus dengan tugasku.”
Tampak sekali kecanggungan antara keduanya. Entah kenapa, Eun Hee
seperti sedang menghindari Joo Won. Dia menghilang dari pandangan namja
di sampingnya itu.
Good bye, baby good bye
Dwidoraseo geudaero apuero gamyeon dwe
Amureon mado, maldo, haji malgo, malgo, idaero sarajyeo juneun geoya
Baby good bye, good bye…
“Yeoboseyo..”
“…”
“Ne, ara..”
“…”
Klik…
Eun Hee menutup percakapan dengan seseorang di seberang sana. Dan
berpamitan dengan Joo Won. Hanya anggukan dan senyum terpaksa yang bisa
Joo Won berikan pada yeoja yang telah lama ia rindukan. Sekarang ia
hanya bisa menatap punggung yeoja itu.
***
“Noona!!” teriak namja berambut pirang melambaikan tangannya.
“Annyeong Key-ah! Mianhe lama menunggu.”
“Gwenchana! Aku sudah memesan minuman untukmu. Mm.. Kita mau bahas apa noona?”
Eun Hee mengibaskan rambutnya lalu tersenyum manis. Ya, dia meminta
tolong pada namdonsaengnya untuk membantunya mengambil hati namja dingin
yang cuek padanya akhir-akhir ini. Lalu dia membisikan sesuatu pada
namdongsaengnya.
“MWO?? Noo….noona!! Kau…. SHIREO!!”
“Ayolah… Key-ah.. Aku janji tak akan terjadi apa-apa.”
“Tapi noona… Kau tahu kan kalau kau…..”
“Ssst.. Sudah yang jelas aku ingin kau membantuku. Ayolah… Bantu
noonamu ini. Aku sudah kehabisan akal meluluhkan hatinya. Padahal dia
tidak seperti itu sebelumnya.” Kata-katanya semakin pelan dan isakannya
yang sedari tadi ditahan lebur sudah. Kalau seperti ini namja itu hanya
bias mengiyakan walau terasa berat sebelumnya.
***
“Hyung..” tepukan bahu membuyarkan lamunan namja yang tengah menerawang bebas entah kemana.
“Ne? ah… Key-ah, bogoshipo!!” namja itu memeluk namja yang menepuknya tadi.
“Nado, hyung. Bagaimana kabarmu?”
“Seperti yang kamu lihat.” Menunjuk dirinya.
“Ne, bagaimana dengan Eun Hee noona?” Tanya Key berpura-pura tak tahu dan berusaha memancing Jonghyun.
“Ah.. baik. Oh ya, kenapa tiba-tiba ke sini? Bukankah kau sedang sibuk
dengan galeri foto mu?” jawab Jonghyun menghindari topic tentang yeoja
yang sedang ia jauhi itu.
“Ne, hyung. Tapi aku merindukanmu. Oh ya, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.”
“Hahaha… Ada-ada saja kau.” Mengacak-acak rambut pirang dongsaengnya.
“YA! Hyung, kau merusak rambutku!” bibir kerucut yang khas terpampang di wajah cutenya itu.
“ne.. ne.. Mm.. geurae.. eonje?”
“Sekarang, kajja!!”
***
“Eun Hee-ah, mianhe.. Jeongmal mianhe.” Suara beratnya terdengar parau.
“Gwenchana..” yeoja itu menjawab dengan senyum walau terdengar lemah.
“Tapi, ini semua salahku….”
==flashback==
Sudah terpasang tali pengaman yang akan membantu yeoja itu. Yeoja itu
pun telah siap akan ide gilanya. Ia merasa gugup, ada segurat rasa takut
bila rencananya tak sesuai apa yang diharapkannya. Teman-teman
kampusnya pun telah siap di bawah untuk membantu menyemangatinya nanti.
Namun seorang namja dalam kerumunan itu justru tak ikut bersorak dengan
yang lain. Ia justru kelihatan cemas. Keringatnya bercucuran deras
diwajah mulusnya seakan-akan baru saja kehujanan.
Dua
orang namja yang ditunggu telah tiba. Berpasang-pasang mata pun tertuju
padanya. Mereka siap memulai aksinya. Salah seorang namja yang
dinantikan itu terkejut.
“JONGHYUN-AH!!! Yeoja yang menjadi pusat perhatian memanggil namja yang ditunggu itu dengan alat pengeras suara.
“JEONGMAL
MIANHE.. ENTAH APA YANG HARUS KULAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN MAAF DARIMU.
HANYA TINGGAL CARA INI YANG BISA KULAKUKAN. AKU MOHON KAU MAU
MEMAAFKANKU.”
“HAL BODOH APA INI!!” Jonghyun menjauhkan diri dari kerumunan itu.
“JONGHYUN-AH!!
CHAKHAMAN!!! TETAP DI SINI!! KALAU KAMU PERGI AKU AKAN MELOMPAT!
JONGHYUN-AH!! JJONG!! Teriakan beserta isakanpun akhirnya keluar. Lalu…
“ANDWAE!!!!
EUN HEE-AH!!! AAA………” sesaat terdengar jeritan yang tak kalh
mengejutkan dari gerombolan itu. Jonghyun yang tadi hendak menjauhpun
berbalik. Ia lari sekencang-kencangnya menembus gerombolan yang panik
mendekati seorang yeoja dengan darah segar mengalir sukses pada
kepalanya.
==flashback end==
“Noona.. mianhe.. Ternyata pengaman yang dipakai ada yang terputus.”
Key pun membuka mulutnya setelah sekian lama ia hanya bisa menangis.
“Gwenchana, Key-ah. Yang penting sekarang aku telah mendapat maaf dari
Jonghyun, hehehe..” hibur Eun Hee mencoba mencairkan suasana yang sendu
itu walau suaranya semakin melemah.
Tapi nyatanya kedua namja yang menemaninya semakin terisak. Karena
mereka tahu bahwa Eun Hee phobia dengan ketinggian. Ditambah kondisinya
yang tak memungkinkan sekarang. Dia shock berat. Eun Hee sudah sadar
dengan cepat juga masih beruntung ucapan dokter tadi masih terngiang.
Jonghyun merasa dirinyalah penyebab semua ini. Coba kalau dia tidak
berburuk sangka. Pasti tidak akan terjadi hal yang membuatnya miris ini.
Coba kalau tidak melihatnya dengan namja lain. Coba kalau menanyakannya
dulu. Coba kalau tidak marah dan menjauhinya. Coba kalau tadi ia tidak
mencoba pergi. Pasti semua ini tidak akan terjadi padanya sekarang.
Kalimat demi kalimat seakan berontak dipikiran namja yang biasa disebut
Jonghyun.
==flashback==
Terlihat seorang yeoja tengah memakaikan syal biru tua untuk namja di
depannya. Karena yeoja itu susah menyamakan tinggi namja yang tengah
tersenyum padanya. Namja itu pun merendahkan badannya.
Namun sosok namja dengan kilatan dimatanya terus memandang tajam aksi
merek dengan tatapan benci. Ya, itu Jonghyun. Namun dari sudut
pandangnya mereka sedang berciuman.
==flashback end==
“Jonghyun-ah.. Aku ingin kau jangan cepat mengambil kesimpulan.
Curhatlah kalau perlu pada dongsaeng ini” tangan lemahnya mengacak-acak
rambut namja yang dianggapnya namdonsaengnya.
Tapi Key tak menyahut untuk berteriak protes seperti biasanya. Ia hanya tersenyum getir.
“Lalu.. cepatlah menerima permintaan maaf orang lain. Jadilah orang
yang pemaaf.. Kalian berdua.. akurlah. Jangan sampai bertengkar karna
hal sepele. Saling menjaga.. Arraseo??” suara yang semakin melemah itu
lama-kelamaan termakan hembusan angin.
“Ne..” jawab namja-namja itu bersamaan. Kemudian mereka kembali terisak
dengan perpisahan untuk selamanya dengan yeoja yang mereka sayangi dan
cintai.
=END=
Sudah pernah dipublish in other blog and note FB, tapi di hapus, dan dikumpulkan dalam blog ini..
So, jangan anggap ini hasil plagiat, karena ini murni bikinan Author
Written: @Arakida still on BLING BLING ^^
DON'T COPY THIS POST IN OTHER BLOG OR SITE!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar